BANYUWANGI, tretan.news – Banjir yang melanda Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membawa dampak besar bagi kehidupan warga setempat. Namun, di tengah duka dan kesulitan yang melanda, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi hadir dengan semangat dan dedikasi tinggi untuk membantu para korban.
Setiap hari, anggota Tagana dengan sigap menyiapkan ribuan porsi makanan bagi warga terdampak banjir. Mereka bekerja di dapur umum tanpa mengenal lelah, memastikan kebutuhan dasar masyarakat yang terkena musibah dapat terpenuhi.
Sebagai relawan sosial, anggota Tagana adalah bagian dari masyarakat yang memiliki komitmen tinggi dalam penanggulangan bencana, khususnya di bidang perlindungan sosial.
Pengorbanan di Tengah Musibah
Hari Sas, salah satu anggota Tagana dari Kecamatan Kalibaru, menceritakan pengalamannya dalam membantu korban banjir kepada Tretan.News.
“Meski lelah terlihat di wajah teman-teman, kami tetap semangat. Kami sadar bahwa ini adalah bentuk pengabdian untuk membantu warga yang membutuhkan,” ujar Hari Sas pada Selasa (24/12/2024).
Bekerja jauh dari keluarga dan menunda kepentingan pribadi adalah pengorbanan yang rela mereka lakukan demi keselamatan dan kenyamanan warga.
Tim Tagana tidak hanya bertugas di dapur umum, tetapi juga berperan aktif sejak awal banjir terjadi. Mereka bergerak cepat melakukan inventarisasi, mendirikan dapur umum, dan menyiapkan kebutuhan logistik untuk para korban.
Dapur Umum: Pusat Bantuan untuk Korban Banjir
Dapur umum didirikan segera setelah banjir merendam permukiman warga. Di lokasi dapur umum, terlihat suasana sibuk tetapi penuh semangat. Beberapa anggota Tagana memasak nasi, sebagian lainnya menyiapkan bumbu dan lauk pauk, sementara yang lain membungkus makanan untuk didistribusikan.
“Kami membagi tugas di dapur umum. Ada yang memasak nasi, lauk, menyiapkan logistik, hingga membagikan makanan ke rumah-rumah warga terdampak dan posko pengungsian,” jelas Hari Sas.
Sehari-hari, tim ini mampu memasak hingga 2.700 porsi makanan, sebuah angka yang menunjukkan besarnya dedikasi dan kerja keras mereka. Dengan sistem kerja yang terorganisasi, mereka memastikan setiap warga yang membutuhkan mendapatkan makanan secara tepat waktu.
Pengabdian anggota Tagana Dinsos Banyuwangi tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan fisik para korban, tetapi juga memberikan harapan di tengah masa sulit. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan solidaritas masih kuat di masyarakat.
Melalui peran mereka yang tulus dan penuh pengorbanan, Tagana menunjukkan bahwa keberadaan mereka bukan hanya sekadar relawan, tetapi juga pelindung masyarakat yang selalu siap membantu di saat bencana melanda.
Bagi warga Desa Wringin Putih, kehadiran Tagana adalah wujud nyata kepedulian yang menguatkan mereka untuk bangkit kembali.
“Kami bersyukur atas bantuan yang diberikan. Tanpa Tagana, mungkin kami kesulitan mendapatkan makanan setiap hari,” ujar salah satu warga yang terdampak.
Semangat para anggota Tagana ini menjadi teladan bahwa kepedulian dan kerja keras dapat membawa perubahan positif di tengah bencana. Tagana Banyuwangi tidak hanya membantu, tetapi juga menjadi cahaya harapan bagi mereka yang membutuhkan.