Bangkalan, tretan.news – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, MP, menyampaikan target ambisius untuk memperluas area tanam di Jawa Timur sebesar 1 hingga 2 juta hektar melalui program pompanisasi. Dengan harapan ini, Menteri Amran berkeyakinan bahwa produktivitas padi di wilayah tersebut akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Perkembangan terbaru ini diungkapkan oleh Menteri Amran saat melakukan kunjungan serta peninjauan langsung terhadap program pompanisasi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang merupakan bagian dari upaya perluasan area tanam (PAT) 2024. Kunjungan tersebut berlangsung pada Selasa (14/5/2024), di Dusun Kencat, Kelurahan Bancaran.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Amran memaparkan bahwa terdapat empat permasalahan utama dalam sektor pertanian yang membutuhkan perhatian khusus serta solusi yang tepat. Permasalahan tersebut meliputi isu pupuk, ketersediaan alat pertanian, pompanisasi, serta dampak fenomena El Nino.
“Permasalahan ini harus segera diselesaikan. Untuk masalah pupuk, pemerintah pusat sudah menaikkannya dua kali lipat hingga mencapai 100 persen dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton,” ungkap Menteri Amran.
Lebih lanjut, Menteri Amran menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino terhadap sektor pertanian, dimana produktivitas pertanian mengalami penurunan yang berdampak pada ketersediaan pangan.
“Dalam kondisi seperti ini, satu-satunya solusi yang efektif adalah melalui perluasan area tanam melalui program pompanisasi. Dengan demikian, lahan pertanian yang sebelumnya hanya mampu menanam dan panen sekali dalam setahun, kini dapat menghasilkan panen tiga kali dalam setahun,” jelas Menteri Amran.
Dalam menggambarkan potensi hasil dari perluasan area tanam ini, Menteri Amran memberikan asumsi bahwa dengan luas area tanam 20 ribu hektar yang mampu menanam dua kali dalam setahun, maka akan terdapat potensi 40 ribu hektar area tanam. Jika hasil panen per hektar mencapai 5 ton, maka potensi produksi yang dihasilkan mencapai 200 ribu ton, yang jika dikalikan dengan harga gabah Rp 6.000,- per tahun, akan mencapai jumlah dana sebesar 1,2 triliun yang beredar di Bangkalan.
Lebih lanjut, Menteri Amran menambahkan, “Jika program ini dapat terealisasi di seluruh Indonesia, ditambah dengan optimalisasi pemanfaatan lahan tidur seperti lahan rawa seluas 10 juta hektar, akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.”
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Bangkalan, Dr. Arief M. Edie, dalam kesempatan yang sama tidak hanya menjelaskan kondisi pertanian di Kabupaten Bangkalan, tetapi juga mengajukan beberapa bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan kemajuan sektor pertanian di daerah tersebut.
“Sebagian besar lahan pertanian di Bangkalan adalah sawah tadah hujan dengan luas mencapai lebih dari 21 ribu hektar. Saat ini, terdapat 135 pompa dengan tambahan 78 pompa, namun masih belum mencukupi untuk mengairi seluruh lahan sawah tadah hujan,” jelas Pj Bupati.
Pj Bupati juga mengungkapkan bahwa sejak tahun 2015, Kabupaten Bangkalan hanya menerima bantuan alat pertanian terpadu sebanyak sembilan kali saja. Oleh karena itu, untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di Bangkalan, petani masih sangat membutuhkan bantuan peralatan pertanian.
“Walaupun begitu, kami terus berupaya mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Bangkalan. Alhamdulillah, stok beras di Bangkalan sangat mencukupi dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami juga terus memperkuat kerja sama dengan berbagai investor di sektor pertanian, salah satunya adalah kerja sama dalam penanaman kedelai dengan PT Hudson,” tambahnya.
Mendengar beberapa kebutuhan yang disampaikan oleh Pj Bupati terkait sektor pertanian di Bangkalan, Menteri Amran langsung mengumumkan bantuan berupa 10 unit hand tractor, 5 unit traktor roda 4, 2 unit combine harvester, serta pemenuhan pompa air untuk mengairi irigasi di lahan sawah tadah hujan seluas 21 ribu hektar di Bangkalan.
Tidak hanya itu, Menteri Amran juga memberikan bantuan kepada buruh tani dan janda petani berupa unit hand tractor dan santunan, dengan harapan bantuan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kondisi perekonomian mereka.