SURABAYA, tretan.news – Era moderenisasi menjadi masa dimana manusia dituntut untuk berpacu dengan tekhnologi yang ada, lengah sedikit akan fatal akibatnya.
Segala modus penipuan melalui gadget tengah gencar dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan menargetkan tokoh-tokoh masyarakat, para penipu ulung blusukan menjalankan aksi busuknya.
Seorang Ustadz dan tokoh masyarakat baru menjadi korban, nomor WhatsApp milik Ustadz Nur Hasan di hack. Kok bisa?
Kronologi yang diluar nalar, sebagai ahli ngopi di warkop, saya sampai melongo dibuatnya.
Bagaimana tidak, manusia jenius yang salah menggunakan kecerdasannya ini memulai aksinya dengan meminta kode One Time Password (OTP), menggunakan akun Facebook dari kiyai sang Ustadz. Rabu, 23 April 2025 Pukul 14:39 WIB.
Ia mengirimkan pesan melalui messenger dengan menggunakan bahasa daerah (bahasa Madura).
Apapun yang ada dipikiran Ustadz Nur Hasan, pasti akan lebih memilih untuk tetap takzim dan berpikir positif pada sang kiyai.
Setelah kode OTP diberikan, sang kiyai mulai bertingkah aneh. Ia meminta Ustadz Nur Hasan untuk mematikan HPnya selama 45 menit, berhubung HP miliknya tidak bisa dimatikan (error) sang kiyai menyuruhnya untuk menghapus aplikasi WhatsApp yang ia miliki.
Kecurigaan muncul, saat tiba-tiba ustadz Nur Hasan membuka aplikasi WhatsApp (dalam kondisi log out). Ia berusaha log in menggunakan email.
Dan benar saja, telpon mulai berdatangan dari teman dan kerabat, membuatnya tau bahwa nomor WhatsApp miliknya sedang dikendalikan oleh orang lain.
Hanya dalam beberapa menit si Hacker telah mengirimkan pesan, mulai dari meminta pulsa, mengajak bisnis jual pulsa, hingga meminta transfer uang pada seluruh kontak yang ada di ponsel ustadz Nur Hasan.
Tak berhenti disitu, sebelum nomor WhatsApp benar-benar kembali di kuasai sepenuhnya oleh sang pemilik, sang hacker cerdik mengeluarkan nomor ustadz Nur Hasan dari hampir seluruh Group WhatsApp dan memasukkan nomor palsu yang dibuat sama (foto profil dan nama) dengan nomor ustadz Nur Hasan.
Sebagai admin Group WhatsApp, nomor ustadz palsu itu mulai menghapus segala aktivitas, yang berupaya memperingatkan para anggota untuk tidak percaya dengan si penipu.
Sejauh ini belum dapat ditaksir berapa kerugian yang disebabkan oleh hacker, hingga berita ini di tayangkan Ustadz Nur Hasan masih terus berupaya menghubungi rekan-rekan dan kerabatnya agar tidak tertipu.