MALANG, tretan.news – Keluhan warga Kalibiru, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, atas bau tidak sedap berasal dari tumpukan sampah yang berada di sebelah utara Pasar lawang di respon cepat oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang.
Gerak cepat yang di lakukan DLH dengan membersihkan tumpukan sampah yang sudah beberapa hari yang tidak di ambil oleh petugas sampah.
Pelaksana Tugas (Plt) DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman, mengaku adanya keterlambatan pengangkutan sampah di wilayah tersebut karena terkendala kurangnya armada dump truck serta ditutupnya TPS Randuagung Singosari.
“Ada keterlambatan pengangkutan sampah di wilayah Kalibiru itu, karena DLH kekurangan armada dump truck, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randu agung, Kecamatan Singosari, ditutup, sehingga sampah dibuang di TPA Paras, Kecamatan Poncokusumo,” tegasnya.
Sebelum dilakukan pembersihan, warga Kalibiru sempat mengeluh tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan. Bahkan, selain tumpukan sampah, warga juga mempermasalahkan jalan yang penuh dengan lubang, sehingga jika wilayah tersebut diguyur hujan, air yang menutupi lubang, setiap dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat selalu membuat percikan air mengenai rumah warga menjadi kotor.
“Jadi, kami meminta kepada Bupati Malang agar memperhatikan permasalahan sampah yang sering menumpuk, karena bau sampah mengganggu kenyamanan warga, apalagi pada bulan ini memasuki bulan suci Ramadan, mayoritas warga Kalibiru menjalankan ibadah puasa,” keluh Suliatin salah satu warga setempat, pada awak media Minggu (2/3/25),
Selain itu, dia juga meminta kepada Bupati Malang agar jalan yang berlubang segera dilakukan perbaikan, karena jalan berlubang itu telah mengotori rumah warga, akibat percikan air mengenai rumah warga menjadi kotor.
“Tolong keluhan warga ini diperhatikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui dinas terkait jangan membiarkan warga yang kini berhadapan dengan bau sampah.
Dan jika tumpukan sampah tidak segera diambil, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan warga,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan, salah satu Tokoh Masyarakat, Kecamatan Lawang, Raharjo, bahwa para pedagang Pasar Lawang juga pernah mengeluhkan adanya sampah organik dan plastik menumpuk di sekitar kios-kios, sehingga menciptakan bau tidak sedap.
“Wajar jika warga Kalibiru mengeluh, tumpukan sampah yang menggunung, dan menyebabkan bau yang tidak sedap, bahkan juga beresiko pada kesehatan warga setempat,” tukasnya