MALANG, tretan.news – Universitas Kepanjen menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Passion Jepang di Aula Gedung Rektorat Universitas Kepanjen lantai II Jum’at pagi (25/4/2025).
Kerja sama antara keduanya terkait transformasi pendidikan menuju global, kolaborasi untuk pembangunan kesempatan kerja di Jepang.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Ketua Yayasan Pemkab Malang Bambang Suriyanto, SE..MM., Ph.D didampingi Ashari, SH.,SE. dan CCO Tatsuo Sugiura yang disaksikan Drh. Agus S. MSi, Consultan Advisor Bisnis. Setelah penandatanganan MoU dilanjutkan dengan seminar bertajuk
“Transformasi Pendidikan Menuju Global Education Dalam Membangun Kesempatan Kerja. “
Adapun tujuan dari kerja sama ini adalah, mendorong inovasi danmotivasi serta perkembangan teknologi dunia pendidikan, kesempatan kerja yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Bambang Suryanto mengaku, optimistis dengan adanya kolaborasi yang dijalin antara Universitas Kepanjen dengan Passion Jepang. Sebab, berangkat dari visi yang sama.
Yakni mewujudkan kemajuan di pembangunan yang akan datang dalam bidang transformasi global edukasi keselamatan kerja.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini, khususnya di bidang kesempatan kerja dan digital teknologi dapat menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Disampaikan, bahwa kemajuan teknologi merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan Generasi Z Indonesia Emas 2045.
Dimana para generasi muda Indonesia akan lebih berkualitas, berkompeten, serta berdaya saing tinggi, tidak hanya dalam negeri, namun juga dalam lingkup global digital teknologi.
Menurutnya, pencapaian Generasi Z Indonesia Emas 2045, memerlukan sumber daya manusia (SDM) dengan penguasaan iptek yang terampil.
Sehingga nantinya para generasi muda tidak hanya mempunyai keterampilan dalam mengoperasikan, namun juga menciptakan sebuah inovasi dan membuat teknologi menjadi lebih berdaya guna dalam kehidupan sehari-hari.
“Digitalisasi ini merupakan syarat penting untuk Generasi Z Indonesia Emas 2045. Nah, untuk kemajuan sumber daya manusianya, maka diperlukan juga kolaborasi dalam bidang transformasi digital serta kesempatan kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak Passion Jepang memberikan respons positif dengan adanya kerja sama dengan Universitas Kepanjen.
Dengan kesempatan kerja di Jepang dan pengalaman yang diambil sehingga bisa menerapkan pengalaman tersebut di tempat dia bekerja nantinya.
Dia menyatakan, dengan ruang lingkup kolaborasi yang nantinya akan dilakukan.
Pertama, yang telah dilakukan adalah mendorong penyediaan pelatihan-pelatihan melalui pembentukan konsorsium perguruan tinggi dalam negeri.
Kemudian perencanaan pelatihan dalam bidang konsultasi pendidikan dan migrasi global. Lalu peluang kolaborasi dengan memanfaatkan