SURABAYA, tretan.news – Suasana perpolitikan di Surabaya kembali memanas menjelang Pilkada 2024. Delapan organisasi masyarakat (LSM) dan perwakilan warga menggelar aksi protes keras terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya terkait pencalonan Eri Cahyadi.
LSM yang terlibat dalam aksi ini mencakup A2 PESIS, LAS BOYO, AKSI, FASIS, KOTAK, SCWI, KASIH, serta sejumlah warga Surabaya. Mereka mengajukan keberatan principil atas diloloskannya Eri Cahyadi sebagai kandidat Wali Kota.
Cipto, koordinator aksi, menyatakan adanya dugaan pelanggaran dalam proses verifikasi administrasi. “Kami mempertanyakan integritas proses pencalonan. Kasus hukum yang telah inkrah terkait pemecatan seorang dokter seharusnya menjadi pertimbangan serius,” tegasnya.
Salah seorang warga yang terlibat dalam aksi menyoroti persoalan etika kepemimpinan. Menurutnya, kasus hukum yang dialami Eri Cahyadi terkait pemecatan dokter menunjukkan sikap arogansi yang tidak patut dimiliki seorang pemimpin.
Para pengunjuk rasa mendesak KPU untuk:
– Menjaga netralitas dalam proses Pilkada
– Memberikan klarifikasi menyeluruh terkait pencalonan Eri Cahyadi
– Memastikan proses seleksi calon yang transparan dan akuntabel
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi baik dari pihak KPU maupun Eri Cahyadi. Aksi protes telah dilaporkan secara resmi ke KPU Kota Surabaya, dengan para pengunjuk rasa berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus.
Pilkada 2024 di Surabaya kini memasuki babak baru dengan dinamika politik yang semakin kompleks, mencerminkan tingginya kepedulian publik terhadap proses demokrasi lokal.