Hari Jadi Pasuruan ke -1096, Tradisi Nyadran di Situs Cunggrang Jadi Sorotan

Berita, Sosial656 Dilihat

PASURUAN, tretan.news – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096 berlangsung khidmat di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kamis (18/9/2025). Upacara dimulai dengan pengibaran bendera di Lapangan Bulusari dan dilanjutkan prosesi nyadran ke Situs Cunggrang, yang dikenal sebagai cikal bakal berdirinya Kabupaten Pasuruan.

Camat Gempol Hadi Mulyono mengaku terkesan dengan kekhidmatan perayaan tersebut. Ia menyebut, momentum ini menjadi pengalaman berharga baginya karena untuk pertama kalinya memperingati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan sebagai camat.

“Prasasti Cunggrang ini tertulis sebagai cikal bakal lahirnya Kabupaten Pasuruan. Tentunya menjadi kebanggaan besar bagi saya bisa memperingati Hari Jadi langsung di prasasti bersejarah ini. Saya merasakan semangat kebersamaan yang luar biasa dari warga dan perangkat desa,” ujarnya.

Hadi menambahkan, tradisi nyadran tidak hanya memperkuat identitas daerah, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial antar warga.

“Tradisi ini memberi pelajaran penting tentang rasa syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap leluhur. Ini yang harus terus kita jaga,” katanya.

Kepala Desa Bulusari, Siti Nurhayati, menegaskan bahwa nyadran ke Situs Cunggrang sudah menjadi agenda tahunan usai upacara desa. Menurutnya, melestarikan tradisi ini adalah tanggung jawab moral masyarakat Bulusari untuk menjaga warisan budaya nenek moyang.

“Kami selalu berupaya mempertahankan tradisi ini, bukan sekadar seremoni, tetapi juga bentuk penghormatan pada sejarah dan budaya leluhur. Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa membuat hubungan antara warga dan pemerintah semakin guyub dan rukun,” tutur Siti.

Ia menambahkan, dukungan dari seluruh perangkat desa dan pihak terkait membuktikan bahwa tradisi nyadran tetap relevan di tengah arus modernisasi.

“Meski zaman terus berkembang, nilai-nilai luhur dalam tradisi nyadran ini tidak boleh hilang. Justru inilah jati diri kita sebagai masyarakat Pasuruan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *