Malang, tretan.news – Tiga Daerah Malang Raya bersamaan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada). Bursa calon kepala daerah setiap hari terus bergulir. Hal ini sesuai dinamika politik yang mulai memanas jelang Pilkada 2024 mendatang.
Sejumlah orang mulai menampakkan dirinya bahkan terang-terangan mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah melalui berbagai partai politik.
Setidaknya, ada 51 nama yang ditabulasi TRETAN.NEWS berpotensi bertarung dalam pilkada se-Malang Raya.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Malang, Rimzah Jubair membenarkan bahwa di internal partai yang muncul sebagai kandidat maju Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang adalah namanya dan Moreno Suprapto.
“Jadi nama internal partai di survei itu memang keluar dua nama, yakni Moreno dan saya,” ujar Rimzah.
Namun, kemunculan dua nama tersebut belum bisa dipastikan. Sebab, dirinya pun masih akan melakukan pertimbangan.
“Secara pribadi, saya perlu melakukan pertimbangan. Saya juga perlu minta restu orang tua dan partai. Selama dua restu itu keluar ya saya siap,” ungkapnya.
Sementara, pakar politik sekaligus sebagai Wakil Direktur II Pascasarjana UMM, Wahyu Winarjo menyebut bahwa politik di Kota Malang saat ini masih kondusif, karena rakyat sudah siap ikut serta dalam memberikan aspirasi dan pemikiran terhadap siapa yang pantas menjadi pemimpin Kota Malang di periode 2024-2029 mendatang.
“Calon-calon yang muncul, menjadi wacana publik diskusi di Kota Malang. Namun semua baru dalam tahap pendaftaran calon ke partai,” katanya.
Publik juga mulai dikejutkan oleh beberapa sosok yang muncul. Seperti halnya Abah Anton hingga Dewanti Rumpoko yang notabene sebagai mantan Wali Kota Batu.
“Ada juga calon independen Sam HC (Herry Cahyono). Saya percaya, di belakang layar sudah ada komunikasi dan interaksi antar partai yang mungkin akan mengusung dan mendukung calonnya,” ucapnya
Terpisah, Gunawan Wibisono, politisi tulen dan senior dari PDI Perjuangan, yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.
“Kalau saya akan setia mengikuti perintah partai (PDI Perjuangan). Karena saya kader partai yang harus tunduk perintah partai,” kata Abah Gun, demikian bisa dipanggil.
Menurut Abah Gun, saat ini pihaknya hanya menunggu perintah partai. Namun, jikapun ada yang mulai bergerak sosialisasikan dirinya, dengan bukti banyak banner di pinggir jalan bergambar Abah Gun, hal itu murni adalah pihak yang mendorong Abah Gun maju jadi calon Bupati Malang.
“Terima kasih pada banyak pihak yang sudah mendukung saya. Namun, saya tetap menunggu perintah partai. Karena apapun yang saya perjuangkan jika tidak direkom partai akan sia-sia. Saya wajib ikuti perintah partai sebagai kader,” tegasnya.
Ditanya akan gandeng dengan Bu Nyai Lathifah Shohib, Abah Gun menyampaikan bahwa dengan partai manapun kami pasti akan membangun komunikasi kerjasama politik, dan siapapun berhak dan potensi berduet.
“Apalagi bersama Bu Nyai Lathifah, sangat potensi koalisi antara PDI Perjuangan dan PKB. Saya menyerahkan pada kebijakan DPP sebagai Institusi tertinggi di partai saya,” jelasnya santai.
Abah Gun menambahkan, jikapun pada akhirnya terjadi Abah Gun-Lathifah Shohib, dan ditambah dukungan dari partai Parlemen dan Non parlemen seperti Gerindra, Golkar, Nasdem, Hanura, juga yang lain maka akan terjadi duet yang ideal. Kedua sosok itu, Abah Gun dan Lathifah Shohib sama-sama tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Namun berbeda partai.
“Akan terjadi koalisi pelangi, dengan nuansa Abang dan Ijo. Prinsipnya Kita bersama-sama membangun Kabupaten Malang lebih baik. Kita pasrahkan kepada takdir Allah. Semua apa kata kehendak-Nya. Kita hanya bisa berdoa dan ikhtiar saja,” katanya.
Sementara itu, Lathifah Shohib, melalui staf pribadinya, Adhiwijaya, yang akrab disapa Mas Jaya menyampaikan, kalau Bu Nyai Lathifah hanya berkepentingan bisa berjuang dan bisa menata dan memajukan Kabupaten Malang bersama rakyat. Kabupaten Malang lebih baik, aman dan rakyat sejahtera.
“Beliau siap-siap saja untuk mengabdi dan berjuang untuk Kabupaten Malang. Siapapun yang akan gandeng dengan beliau tidak masalah. Asal untuk kemajuan Kabupaten Malang,” katanya.
Saat ditanya soal rekom dari PKB, Jaya menyampaikan, bahwa potensi Bu Nyai untuk mendapat rekom dari DPP PKB sangat besar.
“Sudah mulai ada titik terang dari Ketum DPP PKB. Kita lihat saja nanti, PKB akan merekomendasikan siapa. Yang penting siapapun yang direkom itu sudah yang terbaik untuk Kabupaten Malang,” katanya.
Ditanya Bu Nyai Lathifah ada potensi digandeng Abah Gun, Jaya menyampaikan siap-siap saja.
“Boleh dan pasti Bu Nyai akan siap. Selama itu sudah jadi kesepakatan kedua partai. Antara PDI Perjuangan dan PKB. Semuanya untuk Kabupaten Malang,” tegasnya.
Sementara itu, di Kota Batu nama Kris Dayanti kembali menjadi sorotan publik. Kabar mengenai kemungkinan maju sebagai kandidat Wali Kota Batu mulai santer terdengar di tengah-tengah masyarakat.
Namun, Kris Dayanti dengan tegas menepis spekulasi tersebut dan memilih untuk fokus menjalankan tugasnya di periode terakhir di DPR RI.
Anggota Komisi IX DPR RI, Kris Dayanti menegaskan bahwa saat ini prioritasnya adalah untuk memberikan kontribusi maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI.
Meskipun terdapat isu yang beredar mengenai kemungkinan maju sebagai calon Wali Kota Batu, Krisdayanti menyatakan bahwa dia belum memikirkan hal tersebut dan sepenuhnya berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya di DPR RI.
“Saya masih tetap dijalan politik dan berjuang untuk rakyat serta saya masih berada di partai PDIP. Saat ini, fokus utama saya jug adalah menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI dengan sebaik-baiknya. Saya belum memikirkan atau merencanakan hal lain di luar tugas yang saya emban saat ini,” ucapnya saat ditemui di Kelurahan Sisir.
Kris Dayanti juga menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, terutama di wilayah Dapil Malang Raya.
“Sebagai wakil rakyat, saya memiliki tanggung jawab besar untuk mewakili suara dan kepentingan masyarakat. Saya akan terus bekerja keras untuk memperjuangkan berbagai isu yang relevan dan penting bagi kesejahteraan masyarakat di Dapil Malang Raya terkhususnya Kota Batu,” lugasnya.
Selain fokus pada tugasnya di DPR RI, Krisdayanti juga menyatakan bahwa dia akan terus mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat, serta berupaya untuk menjadi penghubung yang efektif antara masyarakat dan pemerintah dalam rangka mencapai solusi yang terbaik bagi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Isu mengenai kemungkinan Krisdayanti maju sebagai calon Wali Kota Batu muncul setelah hasil Pemilu 2024 menunjukkan bahwa dirinya gagal meraih kursi DPR RI dari Dapil Malang Raya.
Namun, Krisdayanti memilih untuk tidak terpengaruh oleh spekulasi tersebut dan tetap fokus pada tugasnya sebagai anggota DPR RI.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Kris Dayanti telah menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap tugas-tugas legislatifnya di DPR RI. Dia aktif dalam berbagai kegiatan dan forum diskusi, serta mengambil bagian dalam pembahasan berbagai undang-undang yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Dengan penegasan sikap yang tegas ini, Krisdayanti memberikan contoh bahwa integritas dan komitmen terhadap tugas yang diemban sebagai seorang wakil rakyat harus menjadi prioritas utama bagi setiap anggota DPR RI. Krisdayanti juga menunjukkan bahwa ia tidak terpengaruh oleh isu-isu politik yang tidak relevan dengan tugas-tugasnya sebagai seorang legislator.
“Dengan demikian, meskipun terdapat isu yang seperti itu, saya memilih untuk tetap fokus pada tugas-tugasnya di DPR RI dan memenuhi amanah yang telah diberikan oleh masyarakat, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Malang Raya Terkhususnya Kota Batu,” pungkasnya.
Kandidat Calon Wali Kota Malang
1. Abah Anton
2. Sutiaji
3. Wahyu Hidayat
4. Ardantya Syahreza
5. Heri Cahyono
6. Ahmad Fuad Rahman
7. Arief Wahyudi
8. Dwi Herry Cahyono
9. Dewanti Rumpoko
10. Sri Untari
11. Ahmad Wanedi
12. Sofyan Edi Jarwoko
13. I Made Riandiana Kartika
14. Moreno Suprapto
15. Rimzah Jubair
16. Nurcholis
17. dr Gamal Albinsaid
18. Isroqunnajah
19. Rizky Boncel
20. Tabrani
21. Imam Supandi
22. Briyan Cahyo
23. Fairouz
Kandidat Calon Bupati
1. Sanusi
2. Didik Gatot Subroto
3. Chusni Mubarok
4. Ali Ahmad
5. Siadi
6. Latifah Shohib
7. Makhrus Sholeh
8. Jajuk Rendra Kresna
9. Kresna Dewanata Prosakh
10. Dwi Hari Cahyono
11. Pramudito Putra Virmanzah
12. Wibi Andreas
13. Khofidah
14. Musrifah
15. Darmadi
16. Gunawan Wibisono
17. Unggul Nugroho
Kandidat Calon Wali Kota Batu
1. Punjul Santoso
2. Dewanti Rumpoko
3. Aries Agung Paewai
4. Nurochman
5. Krisdayanti
6. Ludi Tanarto
7. Didik Mahmud
8. Hely Suyanto
9. Abdul Majid
10. Ganis Rumpoko
11. Edi Sunaedi