SURABAYA, tretan.news – Setelah tiga hari pencarian intensif, duka mendalam menyelimuti Surabaya ketika seorang balita yang dilaporkan hanyut di kawasan Babatan, Wiyung, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Balita malang tersebut ditemukan pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 14.00 WIB di aliran Kali Makmur, dekat jembatan SMPN 34 Surabaya, tak jauh dari lokasi pencarian utama.
Menurut Agus Hebi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, jasad korban ditemukan dalam kondisi utuh oleh tim pencari gabungan.
Setelah dievakuasi menggunakan ambulans Dinas Sosial Surabaya, jenazah langsung dibawa ke RSUD dr. Soetomo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tim Inafis Polrestabes Surabaya turut hadir di lokasi untuk melakukan identifikasi sebelum menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga.
Proses pencarian korban melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD, Basarnas, Dinas Sosial, dan warga setempat. Tim pencari menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet, dibantu oleh teknologi seperti drone untuk mempercepat pencarian.
Namun, derasnya arus sungai akibat hujan deras beberapa hari terakhir menjadi tantangan besar dalam proses tersebut. Meski kerja keras semua pihak membuahkan hasil, kenyataan pahit tetap harus diterima.
Kejadian ini menjadi pengingat serius bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan keselamatan anak-anak, terutama di sekitar lingkungan yang berisiko seperti sungai.
Agus Hebi menekankan pentingnya pengawasan ekstra, terutama saat musim penghujan, ketika aliran sungai menjadi lebih deras dan berbahaya.
“Kesadaran masyarakat untuk menjaga anak-anak dari bahaya di sekitar sungai sangat penting. Kami mengimbau warga agar selalu waspada terhadap potensi bencana di musim penghujan ini,” ujar Hebi.
Musim hujan kerap membawa risiko lebih tinggi terhadap kecelakaan di lingkungan terbuka. Derasnya aliran sungai, genangan air, serta kurangnya pengamanan di kawasan berbahaya dapat meningkatkan potensi kecelakaan. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi anak-anak menjadi krusial, terutama di tempat-tempat yang rentan.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar yang ikut merasakan kehilangan. Namun, di balik peristiwa tersebut, ada pelajaran berharga yang harus diambil.
Pengawasan ketat, penguatan infrastruktur keselamatan di sekitar sungai, serta edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya lingkungan menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa.
Kesedihan yang dirasakan hari ini diharapkan dapat memicu kesadaran kolektif. Dengan kerja sama dan langkah preventif yang tepat, keamanan dan kesejahteraan anak-anak dapat lebih terjamin, meski di tengah tantangan musim penghujan.