SURABAYA, tretan.news – Pemerintah Kota Surabaya bersama Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menyepakati langkah penataan dan penertiban lahan parkir di toko modern dalam audiensi yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya pada Jumat malam, 13 Juni 2025.
Pertemuan ini juga berhasil meredam rencana aksi unjuk rasa FSMI yang semula dijadwalkan pada 16 Juni 2025.
Koordinator aksi sekaligus Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, SE., SH., menyatakan pembatalan aksi tersebut sebagai bentuk itikad baik atas respon terbuka dari Pemkot Surabaya.
“Kami dukung penuh kebijakan Pemerintah Kota Surabaya, selama itu berpihak pada kesejahteraan warga. Tapi kami juga berharap tidak ada lagi konten yang menyudutkan Suku Madura secara umum,” ujarnya.
Audiensi yang berlangsung sejak pukul 18.30 WIB hingga 20.40 WIB itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Dr. Eri Cahyadi, ST., MT., yang menegaskan bahwa kebijakan penataan parkir bertujuan menciptakan ketertiban dan memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk juru parkir.
“Kita tidak ingin menimbulkan kegaduhan di Surabaya. Penataan ini harus sesuai aturan dan tetap memberi kesejahteraan bagi para juru parkir,” kata Eri Cahyadi dalam sambutannya.
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota juga membuka peluang agar lahan parkir toko modern tetap digratiskan, atau dikelola oleh juru parkir resmi yang berada di bawah pengawasan Paguyuban Juru Parkir Kota Surabaya, dengan sistem pembagian pendapatan yang jelas dan adil.
Ketua Paguyuban Juru Parkir Kota Surabaya, H. Izul, menyatakan dukungannya atas program pemerintah. Ia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir dan menekan angka kehilangan kendaraan.
“Kami siap bersinergi dan bahkan memberi garansi bahwa ke depan PAD Kota Surabaya bisa meningkat dari sektor parkir,” ujarnya.
Sementara itu, H. Rodian, Ketua Madura Bersatu (MABES) Jawa Timur, berharap kebijakan penataan tidak hanya terbatas pada toko modern, tetapi juga mencakup seluruh tempat usaha dan restoran. Ia menekankan pentingnya rasa aman bagi warga melalui pengelolaan parkir yang profesional.
“Yang penting adalah hadirnya rasa aman dan nyaman bagi warga dengan kehadiran juru parkir yang tertib dan manusiawi,” katanya.