SAMPANG, tretan.news – Dugaan pengeroyokan yang melibatkan dua saksi pasangan calon (Paslon) H. Slamet Junaidi dan Ra Mahfudz terjadi di TPS 001, Dusun Krampon Barat, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang.
Insiden ini berlangsung saat masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, memicu ketegangan di lokasi. Meski demikian, proses pemungutan suara tetap berjalan.
Berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP/B/235/XI/2024/SPKT/POLRES SAMPANG/POLDA JAWA TIMUR, kedua korban, Amiruddin dan Homzai, melaporkan tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh pendukung Paslon “Madat” berinisial S dan M. Insiden bermula ketika Amiruddin mencoba mendokumentasikan pelanggaran di lokasi.
“Saya hendak merekam, tapi HP saya dirampas oleh salah satu pelaku, Erik. Saat itu saya juga didorong hingga terluka. Sementara itu, Pak Homzai terkena luka di jari akibat goresan benda tajam,” kata Amiruddin, saksi Paslon Jimad Sakteh, Rabu (27/11/2024).
Setelah insiden, warga sekitar berhasil melerai kericuhan. Amiruddin langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sampang, sedangkan Homzai dilarikan ke Puskesmas Torjun untuk mendapatkan perawatan. Akibat kejadian tersebut, Amiruddin mengalami sakit di bagian punggung dan leher akibat cekikan, sementara Homzai mendapat tiga jahitan di jari kelingking kirinya.
Lebih lanjut, diketahui bahwa Homzai merupakan pensiunan perwira TNI yang sebelumnya bertugas di Koramil 0828/04 Torjun dan pensiun pada Januari 2017. Ia menyatakan bahwa kasus ini harus diusut hingga tuntas.
“Sudah tiga hari berlalu, tetapi belum ada perkembangan dari Polres. Saya berharap pelaku dihukum agar ada efek jera,” tegasnya kepada media pada Jumat (29/11/2024).
Ketika dikonfirmasi terkait perkembangan penyelidikan, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedi Dely belum memberikan tanggapan. Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menambah catatan negatif dalam Pilkada Sampang 2024, yang semestinya berlangsung damai dan kondusif.