Hujan Deras Sebabkan Jembatan Penghubung di Bangkalan Ambruk, Aktivitas Warga Terganggu

BANGKALAN, tretan.news – Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Bangkalan menyebabkan kerusakan signifikan pada akses jalan penghubung antar desa dan kecamatan.

Salah satu lokasi terdampak adalah Jl. Raya Perbatasan Dusun Julbeng, Desa Dupok, Kecamatan Kokop. Di tempat ini, jembatan sepanjang 4 meter x 5 meter yang menjadi penghubung tiga desa, yakni Desa Dupok, Desa Bandang Laok, dan Desa Mandung, ambruk.

Akibatnya, jembatan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga aktivitas masyarakat terganggu.

Menanggapi insiden ini, Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali, S.E., bersama Pj. Bupati Bangkalan dan Dandim 0829 Bangkalan, beserta sejumlah pejabat utama Polres, langsung meninjau lokasi kerusakan pada Rabu sore (15/01/2025).

Peninjauan dilakukan untuk menilai kerusakan dan merencanakan langkah penanganan darurat.

Kompol Andi menjelaskan bahwa Polri telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan tindakan pembersihan puing-puing jembatan yang runtuh.

Selanjutnya, upaya perbaikan akan difokuskan pada pengaturan aliran sungai di sekitar lokasi. Hal ini penting untuk mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut, mengingat posisi jembatan berada di tikungan sungai yang membuatnya rentan tergerus arus deras.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD. Polres Bangkalan siap memberikan dukungan penuh dalam upaya penanganan awal agar akses jalan dapat kembali terhubung. Kami berharap aktivitas masyarakat dapat segera normal kembali,” ujar Kompol Andi, Rabu (15/01/2025).

Selain itu, Kompol Andi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan yang dapat memicu bencana alam lainnya. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Polres Bangkalan bersama pihak terkait akan terus memantau sejumlah titik rawan bencana, terutama yang berisiko mengalami banjir atau kerusakan lainnya. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampaknya,” pungkasnya.

Upaya koordinasi dan sinergi antara berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan, sehingga jalur transportasi dan kehidupan masyarakat dapat segera kembali normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *