PT United Tractors Pandu Engineering dan Malang Autism Center Resmikan Klinik Fisioterapi Patria di Malang

Berita, Sosial48 Dilihat

MALANG, tretan.news – PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE) bersama Malang Autism Center (MAC) meresmikan Klinik Fisioterapi Patria di Sengkaling, Kabupaten Malang, Kamis (30/10).

Fasilitas ini menjadi klinik fisioterapi pertama di wilayah Malang Raya yang secara khusus diperuntukkan bagi individu dengan disabilitas serta masyarakat penerima manfaat dari berbagai kalangan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Budiar Anwar menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi antara dunia industri dan lembaga sosial tersebut.

Ia menilai kehadiran Klinik Patria menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap isu inklusi dan pemerataan akses kesehatan di Kabupaten Malang.

“Penyandang disabilitas bukanlah mereka yang kurang kemampuan, melainkan individu dengan potensi besar yang seringkali terhalang oleh kurangnya akses dan kesempatan. Klinik ini menjadi simbol keadilan sosial dan langkah nyata menuju masyarakat Malang yang lebih inklusif,” ujar Budiar.

Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menghadirkan kebijakan yang menjamin tidak ada warga tertinggal dari arus pembangunan, baik dalam pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan.

“Pembangunan bukan hanya tentang jalan dan jembatan, tetapi juga membangun hati dan membuka peluang bagi semua orang untuk hidup lebih baik,” katanya.

Ia mengajak, agar kolaborasi lintas sektor seperti yang tercipta di Klinik Fisioterapi Patria terus dikembangkan.

“Kemajuan ekonomi dan kepedulian sosial dapat berjalan seiring, saling melengkapi, dan menguatkan. Klinik ini adalah bukti nyata bahwa inklusi dapat diwujudkan bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT UTPE Etot Listyono mengatakan bahwa dukungan perusahaannya terhadap pembangunan Klinik Fisioterapi Patria merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pilar Diversity, Equity, and Inclusivity (DEI).

“PT UTPE memberikan bantuan berupa fasilitas dan peralatan fisioterapi lengkap, termasuk alat bantu terapi motorik, kursi roda, treadmill, hingga sarana pendukung lainnya untuk mendukung proses pemulihan anak-anak disabilitas,” ujar Etot.

Ia menambahkan, langkah tersebut sejalan dengan semangat PT UTPE untuk menghadirkan kebermanfaatan sosial yang nyata bagi masyarakat sekitar, khususnya kelompok yang membutuhkan perhatian lebih.

Dari sisi mitra pelaksana, Founder dan CEO Malang Autism Center Mohammad Cahyadi menjelaskan bahwa klinik ini dibangun dengan dukungan dana CSR ratusan juta yang diwujudkan dalam bentuk peralatan medis fisioterapi.

Dana tersebut, kata Cahyadi, mendukung terciptanya fasilitas yang aman, nyaman, dan ramah disabilitas.

“Dengan dukungan ini, kami menghadirkan layanan terapi yang berkualitas dan terjangkau, terutama bagi anak-anak disabilitas di Malang,” ucapnya.

Klinik Patria berdiri di atas lahan seluas 296 meter persegi dengan 13 kamar, dilengkapi lima tenaga kesehatan termasuk satu fisioterapis bersertifikat dan empat tenaga muda lulusan baru.

Klinik tersebut, mampu melayani 24 anak per hari dan dibuka 8 jam untuk umum dengan sistem pendaftaran digital melalui laman malangautismcenter.com untuk menghindari antrean.

Demi menjaga keberlanjutan pelayanan, biaya terapi ditetapkan Rp35.000 per sesi bagi anak disabilitas dari keluarga kurang mampu yang melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Serta, sebesar Rp80.000 per sesi bagi keluarga mampu, yang jauh lebih murah dibandingkan tarif klinik swasta yang berkisar Rp150.000 ke atas.

“Kami ingin memastikan anak-anak disabilitas, terutama dari keluarga prasejahtera, tetap mendapatkan terapi berkualitas tanpa terbebani biaya tinggi. Klinik ini bukan hanya tempat fisioterapi, tetapi juga pusat pembelajaran dan pemberdayaan,” tambah Cahyadi.

Klinik Fisioterapi Patria hadir sebagai respons terhadap masih terbatasnya akses terapi bagi individu dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), Cerebral Palsy (CP), dan berbagai ragam disabilitas lainnya.

Kehadirannya diharapkan menjadi jembatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan layanan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *