Proyek Rehabilitasi Tebing Jembatan Ngaglik Bojonegoro Jadi Sorotan, Warga Curiga Ada Kejanggalan

BOJONEGORO, tretan.news – Proyek rehabilitasi perkuatan tebing Jembatan Ngaglik di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Pasalnya, proyek bernilai Rp3,3 miliar yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 itu sudah mengalami keretakan dan bahkan dikhawatirkan ambruk.

Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bojonegoro, proyek ini dikerjakan oleh PT Inti Dharma dengan nilai kontrak Rp3.244.315.591,21.

Sementara itu, konsultan pengawas adalah CV Bentang Dimensi, yang beralamat di Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Warga menduga lemahnya pengawasan menjadi penyebab utama buruknya kualitas pekerjaan. Mereka juga mempertanyakan transparansi dalam proses lelang proyek ini.

“Kami menduga ada permainan dalam proses penunjukan ini,” ujar Mbah Mat, salah satu tokoh masyarakat setempat, Jumat (14/3/2025).

Selain kualitas pekerjaan yang dipertanyakan, warga juga heran dengan negosiasi harga yang hanya menghasilkan penurunan nilai kontrak sebesar Rp321.900 dari harga penawaran awal.

“Penurunan harga yang sangat kecil ini menimbulkan kecurigaan adanya kongkalikong,” tambah Mbah Mat.

Proyek ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, yang hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan kejanggalan tersebut.

Masyarakat berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menginvestigasi proyek ini guna memastikan tidak ada penyimpangan yang berpotensi merugikan keuangan negara.

Sementara itu, proyek rehabilitasi ini mencatat 10 peserta tender, dengan nilai pagu sebesar Rp3.330.000.000,00. Berikut adalah rincian pemenang tender berdasarkan data LPSE:

– Nama Pemenang: PT Inti Dharma
– Alamat: Perum Surya Citra Residence R No 5, Tropodo Waru, Kabupaten Sidoarjo
– Harga Penawaran: Rp3.244.315.593,08
– Harga Negosiasi: Rp3.146.634,28

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari pihak pelaksana proyek terkait retaknya struktur tebing jembatan yang baru selesai dikerjakan. Warga berharap ada tindakan tegas agar proyek ini tidak menjadi preseden buruk bagi pembangunan infrastruktur di Bojonegoro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *