Mata Siswi SDN Ditusuk Hingga Buta Permanen, Kapolres Gresik Janji Usut Tuntas Pelaku

Berita, Hukum, Kriminal283 Dilihat

Gresik, Tretan.news – Kasus yang dialami siswi SDN Randu Padangan, Menganti, Kabupaten Gresik, yang matanya mengalami kebutaan permanen sebelah kanan akibat ditusuk kakak kelasnya jadi perhatian serius Polres Gresik.

Kapolres Gresik AKBP Aditya Panji Anom, berjanji siap memberikan atensi atau perhatian khusus kekerasan yang dialami siswi kelas 2 tersebut. Bahkan, Polres Gresik siap usut tuntas dan tangkap pelaku.

“Siap nanti kami atensi pak, akan kami usut tuntas pelaku, terimakasih kasih infonya pak, “tegas AKBP Aditya Panji Anom Kapolres Gresik, Sabtu (16/09).

Sementara itu, Kasat reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan menegaskan, polres Gresik sudah menerima laporan dari orang tua korban. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

“Iya benar, saat ini masih kita selidiki. Saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa beberapa saksi,” kata Aldhino singkat.

Seperti diberitakan, bocah berinisial s-a-h putri dari pasangan suami istri Samsul Arifin, 36 tahun, dan Kiki Ramadani, 26 tahun tersebut, mata kanannya ditusuk dengan Sunduk Cilok, oleh seorang anak tak dikenal, tepatnya 7 Agustus 2023, atau 40 hari lalu.

Anak tak dikenal itu, menarik tangan korban saat mengikuti lomba agustusan di halaman sekolah. S-a-h diseret ke lorong sekolah antara kantor kepala sekolah dan pagar sekolah.

Kemudian anak misterius itu, minta uang secara paksa kepada korban. Namun, korban menolak tidak memberi. Tiba-tiba pelaku emosi dan langsung menusuk mata sebelah kanan korban dengan Sunduk Cilok hingga berdarah. Korban kemudian pulang mengadu ke ayahnya, sambil menangis menahan sakit.

“Saat itu lomba agustusan, memang jam istirahat, anak saya juga ikut lomba. Tapi, tiba-tiba didekati anak tak dikenal, tangannya ditarik, kemudian pelaku minta uang tidak dikasih, terus mata anak saya ditusuk pakai Sunduk cilok. Sunduk cilok tidak tajam kalau tajam pasti lukanya semakin parah, ” ujar Samsul Arif saat ditemui di rumahnya Jum’at pagi.

Sementara itu, Kiki Ramadani, istri Samsul Arif, menegaskan saat ini kondisi psikologi s-a-h belum stabil. Pasca kejadian nahas itu, masih trauma, seperti ketakutan. Menurut Kiki, kasus pemalakan atau minta uang secara paksa kepada anaknya sudah sering terjadi, hampir sepuluh kali dipalak. Uang jajan tujuh ribu hingga sepuluh ribu selalu habis, ternyata dari pengakuan sang anak karena sering dipalak.

“Anak saya masih trauma gak mau bicara akibat kejadian itu. Uang saku kadang tak kasih tujuh ribu, sepuluh ribu selalu habis, katanya diminta paksa oleh seorang anak. Sering dimintai uang, kira-kira sepuluh kali. Anak saya tidak tahu namanya pelaku, tapi tahu wajahnya,”ungkap Kiki.

Kiki menambahkan, saat itu dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo. Dari hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya. Hal itu membuat mata kanan putrinya buta permanen.

“Karena mengalami buta permanen, saya tidak terima dan saya sudah mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Namun, pihak sekolah seolah tidak percaya kondisi anak saya, saat kejadian matanya berdarah tapi dibilang itu saos tomat bukan darah,”pungkas Kiki dengan nada kesal.

Min/red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *