GRESIK, tretan.news – .Asap berwarna kuning pekat hasil aktivitas pabrik tampak mengudara di langit Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo. Asap dengan kandungan kimia yang mencemari udara itu pun menuai protes keras warga sekitar.
Dipastikan, asap kuning itu berasal dari sebuah perusahaan tembaga sulfat, yakni PT. Roasi Sinergi Industri. Hal tersebut pun telah dikonfirmasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Jumat 7 Maret 2025.
Diketahui, asap kuning tersebut membawa kandungan nitrat, asam sulfat dan tembaga yang dapat mengancam kesehatan warga sekitar. Kandungan itu dapat menyebabkan masalah pernapasan serius hingga iritasi pada mata.
Kadis DLH Gresik, Sri Subaidah mengaku, pihaknya sudah mendengar hal tersebut dan telah memberi peringatan pada perusahaan sejak akhir Februari lalu.
Dirinya juga memastikan, DLH Gresik telah memerintahkan PT. Roasi Sinergi Industri untuk menghentikan aktivitas produksinya.
“Sebenarnya sudah kami tindak lanjuti turun ke lapangan tanggal 27 Februari 2025, dan tadi malam sudah kami hentikan proses produksinya,” ucap Subaidah, Jumat 7 Maret 2025.
Pada tanggal 27 Februari itu, pihaknya telah menggelar sidak di PT. Roasi Sinergi Industri dalam rangka menindaklanjuti keluhan warga. Keluhannya pun sama, yakni munculnya asap kuning dari pabrik yang mencemari udara.
Dalam sidak tersebut, kata Subaidah, Tim DLH ditemui oleh Asisten Manajer perusahaan, Irza dan staff produksi, Agus. Hasil sidak, ditemukan bahwa cerobong scrubber dari reaktor copper sulfat milik perusahaan rusak, sehingga produksi terhenti. Hal itu terjadi pada Jumat 21 Februari 2025.
Selanjutnya, pada 24 Februari 2025, agar produksi berlanjut, perusahaan melakukan trial atau percobaan produksi menggunakan IBC tank di area belakang perusahaan.
Trial tersebut dilakukan dengan memakai formula bahan baku yang tidak pasti, sehingga menyebabkan asap kuning keluar. Perusahaan pun mengaku menghentikan produksinya sejak 26 Februari 2025.