Surabaya, tretan.news – Persiapan giat “Bumi Miring Bersholawat” yang akan diselenggarakan Kamis (12/10/2023) petang, di Tugu Pahlawan Surabaya telah mencapai 95 persen. Ini dikatakan Ketua Panitia “Bumi Miring Bersholawat”, Muhammad Mundzir, ketika ditemui di House of Bumi Miring, Jalan Kawatan I No.2, Surabaya, Kamis (12/10/2023) pagi.
“Tadi malam loading untuk sarana dan prasarananya saja. Siang ini sudah siap untuk cek sound. Koordinasi solid juga sudah terjalin dengan teman-teman IKSASS (Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo),” terang Mundzir.
Panitia menargetkan sebanyak 3 ribu jamaah akan memeriahkan acara yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Di samping ada Kiai Azaim (KH. R. Azaim Ibrahimy) sebagai dzurriyah dari Kiai As’ad Syamsul Arifin yang akan memimpin sholawat dan memberi tausiah, dzurriyah pendiri NU yang lain seperti Gus Fahmi (KH. Fahmi Amrullah Hadziq) Tebuireng, Gus Heru (KH. Azam Choiruman Najib) Tambakberas, Gus Muis (KH. Abdul Muiz Aziz Masyhuri) Denanyar, serta kiai-kiai sepuh Surabaya insyaAllah juga akan hadir,” ujar mantan Ketua Rijalul Ansor Surabaya ini.
“Sholawatan bareng Kiai Azaim dan jam’iyah Bhenning Sokarajjeh Situbondo ini juga rencananya akan dihadiri Wali Kota Surabaya, Cak Eri Cahyadi,” sambungnya.
Mundzir juga secara umum mengundang masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk juga turut memeriahkan acara sholawatan ini.
“Kami mengundang masyarakat umum hadir di Tugu Pahlawan. Mari kita jadikan Kota Surabaya hijau lahir-batin dengan sholawatan bersama,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Yayasan Bumi Miring Nusantara Surabaya akan menggelar kegiatan yang bertajuk “Bumi Miring Bersholawat”. Bersama jam’iyah Sholawat Bhenning Sokarajjeh Situbondo pimpinan KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy, acara digelar di kompleks Tugu Pahlawan Surabaya, pada Kamis (12/10/2023), mulai pukul 18.00 WIB sampai selesai, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.
Panitia juga mengundang Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, sejumlah kiai sepuh di Surabaya, dan dzurriyah pendiri NU di Surabaya dan Jombang dari Pesantren Tebuireng, Tambakberas, dan Denanyar.
