SAMPANG, tretan.news – Ibu Mugimah (70), seorang janda lansia dari Dusun Leke Kondur, Desa Batoporo Timur, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, kembali merasakan kebahagiaan setelah menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan tersebut disalurkan melalui PT Pos Cabang Kedungdung pada Jumat (30/12/2024).
Kebahagiaan ini menjadi momen yang sangat berarti bagi Ibu Mugimah, yang baru saja melalui masa-masa sulit setelah rumahnya roboh akibat usia bangunan yang sudah tua dan lapuk.
Saat kejadian itu, Ibu Mugimah kehilangan tempat tinggal yang menjadi satu-satunya tempat berlindungnya. Namun, perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, kabupaten, dan para dermawan, telah membawa perubahan besar dalam hidupnya.
Rumah baru yang kini berdiri kokoh menjadi simbol nyata dari gotong royong dan kepedulian sosial yang masih kuat di masyarakat.
Bantuan PKH yang diterima hari ini menjadi pelengkap kebahagiaan bagi Ibu Mugimah. Program ini memberikan dukungan finansial yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Turhan Hasan , Pendamping PKH, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses bantuan tersebut. “Alhamdulillah, Ibu Mugimah telah menerima bantuan PKH hari ini. Kami sangat bersyukur atas hasil asesmen yang kami lakukan pasca rumahnya roboh. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban hidupnya,” Ucap Turhan.
Ia juga menyampaikan ibu Mugimah menerima bantuan PKH ini sudah ke dua kalinya, yang pertama sebelum rumahnya roboh, sedangkan yang ke dua pada saat hari ini yang selalu mengambil di PT Pos Cabang Kedungdung.
“Sebelum nya hanya menerima Rp.600.000 sedangkan saat ini menerima Rp. 2.400.000 kenapa besar karena saat ini tahap 3 dan 4, semoga saja bermanfaat,” Ujar Turhan.
Dengan mata berkaca-kaca dan senyum penuh syukur, Ibu Mugimah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas semua bantuan yang telah diterimanya.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu saya, dari pemerintah hingga orang-orang baik yang tidak saya kenal. Rumah saya sudah dibangun kembali, dan sekarang saya juga menerima bantuan PKH ini. Rasanya seperti mimpi, saya tidak tahu harus bagaimana lagi selain mendoakan kebaikan untuk semuanya,” tutur Ibu Mugimah dengan suara bergetar.
Bantuan yang diterima oleh Ibu Mugimah tidak hanya meringankan beban hidupnya, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan solidaritas sosial masih menjadi nilai luhur di tengah masyarakat.
Semoga kisah ini menginspirasi lebih banyak orang untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.