MALANG, tretan.news – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang menggelar Tradisi Tumpengan dan Hari Santri Nasional (HSN) di area kediaman H Sucipto pemilik usaha Keripik Lumba-Lumba Turen. Kegiatan tersebut di hadiri Calon Bupati (Cabup) Malang nomor urut 1, HM Sanusi.
Dalam agenda kampanye tersebut Sanusi meminta kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan fitnah terhadap dirinya lewat medsos.
Cabup HM Sanusi juga mengatakan bahwa yang terbaik hanya satu, maka dari itu ia mengajak agar para audiens memilihnya.
“Saya dicalonkan menjadi Bupati Kabupaten Malang dan Ibu nyai Hj Lathifah nomor urutnya nomor satu, dipilih lagi ya ibu-ibu, Nomer siji, yang terbaik itu hanya satu nggeh,” ucapnya saat mengawali sambutan di depan ratusan simpatisan salaf.
Abah Sanusi panggilan akrabnya, meminta restu kepada seluruh simpatisan yang hadir dalam agenda tersebut.
“Saya berharap panjenengan semua tadi bisa mendoakan semua ditanggal 27 November 2024, semua masyarakat Kabupaten Malang untuk Calon Bupati pilih nomor 1,” ucapnya sambil diiringi suara paras simpatisan “Satu”!!! Berbarengan.
“Yang penting kita nanti berprinsip pada ayat Al Quran dalam kehidupan yang artinya kita diminta untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah dan jangan kita tolong menolong dalam keadaan dosa dan permusuhan adu domba,” imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa Allah pemilik kekuasaan dan memberikan keluasan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan dari yang dikehendaki.
Allah memuliakan orang yang dikehendaki dan menghinakan orang yang dikehendaki dan ditangan Allah itu yang terbaik.
“Maka dari itu doa dari panjenengan menentukan saya jadi Bupati apa nggak, jadi Ikhlas nggeh nanti doakan seluruh masyarakat Kabupaten Malang yang punya hak pilih, pilih nomor 1,” tegasnya.
Abah Sanusi juga mengatakan apabila terpilih berjanji memperjuangkan insentif untuk para guru Diniyah yang sebelumnya senilai Rp300 ribu perbulan sampai 6 bulan bakal dinaikkan menjadi Rp500 ribu selama satu tahun.
“Nanti kalau Allah nakdir saya, saya akan perjuangkan insentifnya sama dengan guru SD dan SMP,” katanya diiringi tepuk tangan para simpatisan.
“Nilainya 500 ribu selama satu bulan, selama satu tahun bulan 6 bulan sesuai dengan data guru Diniyah Madin yang datanya sekarang yakni 1224, jadi data itu nanti yang kita anggarkan, karena saya santri harus ngopeni para santri,” tandas pria kelahiran 20 Mei 1960 ini.
Dirinya menambahkan, kualitas pendidikan ini benar-benar harus ada manfaatnya untuk warga Kabupaten Malang.
“InsyaAllah cukup karena ketika saya menjadi Bupati PAD kita 340 Milyar, tapi sekarang PADnya Kabupaten Malang saya bisa perkirakan mencapai 1Triliun 135 Milyar, jadi jauh lebih tinggi dari Banyuwangi dengan PAD 500 Milyar,” jelasnya.
Kepada para simpatisan Abah Sanusi juga sudah merencanakan membangun Masjid besar di Kepanjen dengan luas tanah 2 hektar yang sudah dibebaskan.
“InsyaAllah saya punya program membangun Masjid Agung di Kepanjen. Nanti angan-angan saya, cita-cita saya, walaupun gak sama tapi mirip-mirip Masjid As Sayid di Solo, kita akan bangun di pertigaan Jalibar,” ujarnya.
“Dan juga gedung Kesenian di sebelah kantor DPRD dengan luas satu hektar, yang bisa menampung 5000 anggota,” imbuhnya.
Hal itu Sanusi katakan sebab ada arahan dari Bappenas untuk mencukupi kesenian di wilayah Kabupaten Malang.
Sementara itu Ketua FKDT Nasrul Marwazi mengatakan bahwa agenda kali ini adalah agenda HSN yang selalu diperingati dengan tradisi tumpengan.
“Kami punya agenda rutin yakni tradisi 99 tumpeng setiap gelaran HSN kita adakan di Aula Lumba-Lumba di Kecamatan Turen ini,” katanya.
Menurutnya, ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk beristighosah bersama agar kedepannya bisa berjuang untuk nilai-nilai Aswaja.
“Alhamdulillah, berkat kepemimpinan Abah Haji Sanusi jadi inspirator bagi kami bisa mengkoordinir kebersamaan kekompakan seluruh Madrasah Diniyah yang ada di Kabupaten Malang,” tegas Nasrul Marwazi.