Gresik, tretan.news – Rembug stunting yang dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Tirem Kec.Duduksampeyan Kab.Gresik.
Desa Tirem adakan Rembug Stunting bertujuan agar Desa Tirem menjadi zero stunting dan ada solusi . Senin 20/11/2023.
Kepala Desa Tirem H.Sutopo menyampaikan ” Semoga permasalahan stunting di sini ada jalan keluar dan solusinya , ini juga yang membuat saya bingung bagaimana caranya di Desa Tirem terlepas dari masalah stunting.” ujarnya . Pukul 09.44 wib.
Kemudian sambutan Camat Duduksampeyan M.Dedy Hartadi S.STP ,MM mengatakan ” Terkait dengan masalah Stunting yang disampaikan kepala desa yang merasa stunting di desa tirem yang masih ada balita yang terkena stunting dan bagaimana solusinya.Terkait masalah stunting Kab.Gresik sudah mengalami penurunan balita yang terkena stunting , semoga Kab.Gresik menjadi zerro stunting dan itu semua atas kerja sama kita agar di Kec Duduksampeyan bebas stunting.
Untuk info kita semua sebentar lagi Desa- desa yang di Duduksampeyan akan mendapatkan kebutuhan air bersih dari spam umbulan dari PDAM sehingga warga masyarakat mendapatkan itu.
Saya tekankan sekali lagi pada saat posyandu saya harap di cek lagi supaya perkembangan balita , bumil , asi eklusifnya . Tolong juga terkait pernikahan sesuai UU NO 16 Tahun 2016 ada batas minimal usia 19 Tahun . Karena banyak kasus balita yang terkena stunting itu juga berisiko karena usia Ibu yang sangat muda.
Terkait TBC adalah bukan penyakit keturunan tetapi penyakit menular ,pencegahannya diharapkan patuhi aturan , ventilasi juga perlu diperhatikan , makan juga harus bergizi dan seimbang ,olah raga juga.
Terkait sekarang mulai musim hujan agar saluran air dibersihkan , laksanakan 3M ,Vogging ,pembagian abate , semoga wilayah Desa Tirem terhindar dari penyakit itu semua.” tandasnya.
Acara Rembug Stunting dihadiri langsung oleh:
Camat Duduksampeyan M.Dedy Hartadi S.STP, MM , H.Sutopo Kepala Desa Tirem , Wiwik Tri ahli Gizi Puskesmas Duduksampeyan ,Ulul Azmi Kasi Kesra Kec.Duduksampeyan,Zain PLKB Kab.Gresik , Sekdes Tirem Suci Nur Kholifa beserta perangkat dan balita .
Selanjutnya Wiwik Tri Wahyuningsih AMd , Gz ahli Gizi Puskesmas Duduksampeyan menyampaikan ” Peran nutrisi untuk mencegah stunting dan di akhir 2023 akan di adakan pemberian PMT bagi balita stunting ,
yang di danai oleh Kab.Gresik pada saat di sosialisasikan lewat zoom dan akan di berikan PMT pada 185 sasaran di kec.Duduksampeyan , diharapkan yang balita gagal tumbuh ke atas ( Stunting ) .
Jadi stunting bisa dicegah diawali oleh pemberian gizi pada ibu hamil ,pemberian gizi untuk ibu menyusui ,porsi makan ibu hamil untuk kebutuhan sehari, yang perlu di batasi adah konsumsi gula dan minyak . Kemudian pemberian gizi pada bayi dan anak.Pemberian makanan pada bayi usia 6 – 11 bulan.Prinsip pemberiam MP – Asi pada bayi.Bahan untuk membuat MP – Asi.Tips untuk mendukung pemberian makanan pada balita usia 1-3 dan 4 – 6 tahun.Upaya mengatasi perilaku anak.Pola asuh ,Sanitasi ,Implementasi .” paparnya.
Sementara Makhrus Amd.Kep dari Puskesmas Duduksampeyan berikan materi terkait TBC ” Terkait kasus TBC bagi masyarakat luas yang kurang faham dan banyak tidak mengetahuinya ,TBC ini juga ada Perbup no 47 tahun 2021 alokasi dana yang terbaru Perbup No 48 tahun 2023 aksi daerah penanggulangan TBC . Indonesia adalah peringat ke 2 TBC sedunia .
Makhrus memaparkan Apa itu TBC , Sistem kekebalan tubuh dan TBC Laten , TBC Paru, Ekstra Paru ,TBC Anak ,Cara penularan TBC ,Penularan ,Tanda dan Gejala TBC Aktif , Tanda dan Gejala TBC Ekstra Paru ,Tanda dan Gejala TBC Anak ,Faktor Risiko TBC ,Pencegahan TBC ,Pengobatan TBC , Diagnosis TBC ,Pengobatan Resisten Obat. Apabila ada keluarga kita ada gejala berkeringat pada malam hari, batuk tidak kunjung sembuh ,pumpung masih ada waktu ayolah kita periksa .” Jelasnya.
Materi diskusi yang berikutnya dari KBPP oleh Zainuri dan Ulul Azmi Kasi Kesra Kec.Duduksampeyan dan doa dipimpin oleh Musiaji Kaur Kesra mengakhiri acara.
