SAMPANG, tretan.news – Kondisi bangunan SDN Komis 1 di Desa Komis, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, semakin memprihatinkan. Ruang guru dan kelas mengalami kerusakan parah hingga terpaksa dikosongkan karena dikhawatirkan ambruk sewaktu-waktu.
Berdasarkan pantauan di lokasi, atap dan rangka kayu bangunan sudah lapuk, sementara tembok mulai retak dan mengelupas. Lebih parah lagi, saat hujan turun, air menggenangi ruangan, mempercepat proses pelapukan bangunan.
Karena kondisi ini, para guru terpaksa menggunakan ruang UKS sebagai tempat sementara, sementara murid-murid kelas 1 dan kelas 6 harus berbagi satu ruangan untuk tetap bisa belajar.
Salah satu guru SDN Komis 1, Faisol Rohman, mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah mengajukan permohonan perbaikan kepada dinas terkait sejak tahun 2023 hingga 2024. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak berwenang.
“Karena kondisinya sangat membahayakan, kami terpaksa mengosongkan ruangan itu dan berpindah ke ruang UKS untuk sementara waktu,” ujar Faisol, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut, Faisol menjelaskan bahwa kerangka kayu di bagian atap telah patah. Bahkan, tukang yang sempat didatangkan untuk melakukan perbaikan tidak berani naik ke atas karena takut bangunan ambruk sewaktu-waktu.
“Kami khawatir jika dibiarkan terus, bangunan ini bisa roboh dan membahayakan siswa serta warga sekitar,” tambahnya.
Saat ini, dari total 258 siswa yang bersekolah di SDN Komis 1, sebanyak 36 siswa harus dipindahkan ke kelas lain karena ruangannya sudah tidak layak digunakan. Pihak sekolah juga telah mengimbau kepada para siswa agar tidak mendekati bangunan yang rusak demi keselamatan mereka.
Pihak sekolah dan para guru berharap agar dinas terkait segera mengambil langkah konkret untuk merenovasi atau membangun ulang gedung sekolah ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kondisinya sudah sangat parah dan membahayakan. Kami berharap ada tindakan cepat dari pemerintah agar kegiatan belajar-mengajar bisa kembali berjalan dengan aman dan nyaman,” pungkas Faisol Rohman.
Mendengar laporan kondisi bangunan sekolah yang sudah lama rusak dan berisiko ambruk, Kapolsek Kedungdung, Iptu Syafriwanto, langsung turun ke lokasi untuk memastikan situasi dan memberikan imbauan kepada guru serta siswa.
Untuk mencegah kecelakaan, pihak kepolisian memasang garis pembatas seadanya di sekitar bangunan agar tidak ada yang mendekat.
“Kami menandai area ini karena kondisinya benar-benar mengkhawatirkan. Rangka atap sudah patah, genting mulai turun, dan bangunan ini hanya menunggu waktu untuk ambruk,” ujar Iptu Syafriwanto.
Ia juga meminta seluruh pihak sekolah untuk terus mengawasi siswa dan memastikan mereka tidak mendekati bangunan tersebut demi keselamatan bersama.
Dengan situasi yang semakin mengkhawatirkan, perhatian dari pemerintah dan dinas terkait sangat dibutuhkan agar para siswa bisa mendapatkan lingkungan belajar yang layak dan aman.