MADAS Sampang Datangi RSMZ, Protes Dugaan Penolakan Pasien di IGD

Penulis : Khoirul Umam

SAMPANG, tretan.news – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Madura Asli (MADAS) Kabupaten Sampang mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohammad Zyn (RSMZ) pada Selasa (3/6/2025).

Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus audiensi untuk menyampaikan aspirasi serta keluhan masyarakat terkait dugaan penolakan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Dalam audiensi yang dihadiri langsung oleh pihak manajemen RSMZ, MADAS membawa sejumlah tuntutan, di antaranya terkait peningkatan pelayanan kesehatan, sistem rujukan yang lebih efektif, serta fasilitas rawat inap yang dinilai belum maksimal.

 

Suasana forum sempat memanas saat terjadi diskusi terbuka antara perwakilan MADAS dan pihak rumah sakit.

Ketua DPC MADAS Sampang, Umar, menjelaskan bahwa kedatangannya merupakan bentuk keprihatinan atas kasus dugaan penolakan pasien yang baru-baru ini dialaminya secara langsung.

Ia menceritakan bahwa saat membawa pasien ke IGD RSMZ, pasien sempat disuruh pulang dan disarankan untuk menjalani rawat jalan oleh dokter jaga.

“Awalnya pasien disuruh pulang, tapi saya minta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dites laboratorium, hasilnya menunjukkan pasien positif usus buntu dan jantung bengkak. Saya heran, atas dasar apa dokter mengatakan pasien tidak apa-apa?” ujar Umar tegas.

Ia juga mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama pihaknya menyampaikan keluhan serupa. Bahkan, menurutnya, sebelumnya pernah terjadi kasus yang lebih tragis, yakni pasien meninggal dunia setibanya di rumah setelah diduga tidak mendapatkan penanganan yang memadai.

“Ini adalah kali ketiga kami melakukan audiensi dengan keluhan yang sama. Jika kejadian serupa terus berulang, kami akan melakukan pergerakan yang lebih besar dan serius,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pelayanan RSMZ Sampang, dr. Siti Hotimah, menyampaikan apresiasi atas masukan dari MADAS dan berkomitmen akan melakukan evaluasi internal.

“Kami berterima kasih atas saran dan kritik yang disampaikan. Ini merupakan masukan luar biasa bagi kami untuk memperbaiki pelayanan ke depan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihak rumah sakit langsung melakukan tindak lanjut dan menegur tenaga medis yang bersangkutan setelah menerima laporan tersebut.

Audiensi ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh MADAS, seperti pembina MADAS Sampang, Hoiri yang merupakan mantan Kepala Desa Palenggiyen, Kecamatan Kedungdung serta Panglima MADAS Sampang, H. Mat Jari.

Mereka turut mengawal langsung proses audiensi bersama puluhan anggota DPC dan DPAC MADAS se-Kabupaten Sampang.

Audiensi ini diharapkan menjadi titik awal perbaikan layanan kesehatan di Kabupaten Sampang, serta mendorong adanya sistem penanganan darurat yang lebih sigap dan profesional di masa mendatang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *