HUT Kostrad Ke- 64, Brigif Linud 18/Trisula Gelar Taekwondo Seroja Cup 2025

Penulis : Sujar

Berita, TNI / Polri43 Dilihat

MALANG, tretan.news – Dalam rangka HUT Kostrad ke-64, Brigif Linud 18/Trisula Kabupaten Malang menggelar Kejuaraan Taekwondo Nasional “Seroja Cup 2025“, Sabtu (26/4/2025).

Kejuaraan ini bertujuan mencari bibit atlet berbakat yang berpotensi berprestasi di level nasional maupun internasional.

Danbrigif 18 Trisula Kolonel Inf. Risa Wahyu Pudji Setyawan, BS, M.Han mengatakan, dalam event kejuaraan ini sebanyak 472 atlet taekwondo dari 30 kontingen se Jawa Bali yang akan beradu tanding dalam kejuaraan tersebut.

“Seroja cup 2025 ini yang pertama kali dalam rangka memperingati HUT ke-64 divisi infanteri 2 kostrad, di TNI kan ada bela diri taktis, itu sumbernya dari segala bentuk bela diri yang ada di indonesia. Salah satunya ada unsur dari taekwondo,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Wahyu ini menjelaskan, dalam event kejuaraan Taekwondo Seroja Cup 2025 yang diambil dari Operasi Seroja, yakni operasi militer Indonesia di Timor Timur pada 1975–1976 dalam rangka penyatuan Nusantara tersebut diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet taekwondo yang berprestasi.

“Diharapkan trisula menjadi tempat kawah candradimuka taekwondo kita, yang dapat membangun terutama moralnya anak-anak di era globalisasi ini. Dengan Etika, moral, dan semangat juang, diharapkan bisa menjadi duta besar bangsa di kancah internasional, seperti pemain U-17, yang top score saat ini, evandra itu lahir di 502 sini,” Jelasnya.

Wahyu berharap bahwa event tersebut turut dapat dimanfaatkan sebagak sarana untuk menggembleng moral para atlet. Terutama dengan dinamika dan globalisasi yang terjadi saat ini.

“Terutama moralnya anak-anak dulu, dengan globalisasi ini. Etika, moral, dan semangat juang. Diharapkan bisa menjadi duta besar bangsa di kancah internasional,” jelasnya.

Wahyu juga berharap agar event ini dapat digelar secara rutin dalam dua tahun sekali, dan pada gelaran yang pertama ini untuk venue dibagi menjadi dua. Yakni outdoor dan indoor.

Hal itu dilakukan dengan maksud supaya para atlet bisa membiasakan diri dari segala kemungkinan tantangan yang ada.

“Jadi tidak putus asa dengan segala tantangan yang ada, yang dihadapi. Dengan perubahan dari indoor kemudian menjadi outdoor memberikan kemampuan mereka untuk beradaptasi cepat untuk tujuan yang lebih baik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *