Bupati Pasuruan Minta Laga Dilanjut Penalti, DPRD Singgung Diskualifikasi

Berita, Olahraga417 Dilihat

PASURUAN, tretan.news – Semifinal pertama Piala Bupati Pasuruan Super League 2025 di Stadion R. Soedrasono Pogar, Bangil, Jumat (26/9/2025), berakhir ricuh. Puluhan suporter Nguling FC nekat masuk ke lapangan pada menit ke-95, memaksa wasit menghentikan laga dengan skor imbang 3-3.

Pertandingan sejatinya berlangsung sengit sejak awal dan disaksikan langsung Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo bersama wakilnya. Gempol FC langsung membuka gol cepat lewat Danil Putra di menit pertama.

Namun Nguling FC bangkit melalui Yasin yang memanfaatkan umpan matang Ali Kacong pada menit ke-40.

Memasuki babak kedua, Nguling berbalik unggul setelah Ali Kacong melepaskan tendangan melengkung ala Arjen Robben di menit ke-54. Skor 2-1 untuk Nguling. Gempol FC membalas melalui sundulan Unes pada menit ke-73, membuat kedudukan sama kuat 2-2.

Drama berlanjut. Kesalahan sapuan bek Gempol, Heri, justru membuat bola mengenai kaki Afet dan masuk ke gawang sendiri di menit ke-78. Namun hanya dua menit berselang, Husein berhasil mengecoh kiper dan menyamakan skor 3-3.

Tensi semakin memanas menjelang akhir laga. Asmaul (Nguling FC) dan Danil (Gempol FC) terlibat friksi. Keduanya diganjar kartu kuning, dan khusus Asmaul harus keluar lapangan karena sudah mendapat kartu kuning kedua.

Keributan tersebut memicu puluhan suporter Nguling FC dari tribun utara turun ke lapangan. Aparat keamanan bergerak cepat menghalau mereka, namun wasit memutuskan tidak melanjutkan pertandingan.

Usai perundingan antara panitia pelaksana, wasit, official tim, dan aparat, laga resmi dihentikan.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, menegaskan adanya potensi diskualifikasi.

“Kalau berdasarkan kesepakatan sebelum semifinal, kalau ada kericuhan maka timnya kena diskualifikasi. Itu yang saya tahu,” ucap Samsul.

Namun, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo memiliki pandangan berbeda. Ia menilai laga sebaiknya dituntaskan lewat adu penalti.

“Kalau gini harus lanjut adu penalti. Karena yang tertulis cuma kericuhan, bukan suporter masuk lapangan. Ini poin kesepakatannya terlalu normatif. Tapi saya kembalikan ke panpel. Biar panpel yang memutuskan,” ujarnya.

Informasi terakhir yang diterima awak media dari camat Gempol, pertandingan akan dilanjutkan besok harinya melalui adu penalti tanpa kehadiran penonton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *