PJ Wali Kota Malang bersama TPID Tinjau di Beberapa Lokasi Guna Cegah Kenaikan Harga Bahan Pangan

MALANG, tretan.news – PJ Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melakukan peninjauan di beberapa titik, hal tersebut Untuk mencegah kenaikan sejumlah harga bahan pangan, dan kelangkaan stok.

Titik – titik yang di tinjau yakni Pasar Sawojajar, Superindo Sawojajar, Gudang Bulog Malang dan Pasar Klojen.

Menurut Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan menuju penghujung tahun 2024, terutama komoditi tomat dan minyak goreng (migor).

“Menindaklanjuti dari hasil pertemuan dengan Mendagri kemarin, terkait dengan pentingnya pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok. Baik itu sembako, sayuran, minyak goreng, bawang putih dan bawang merah, tomat dan sebagainya,” ucap Iwan , Rabu (30/10/2024).

Dalam tinjauan tersebut, Iwan juga mendapati bahwa komoditi tomat menjadi salah satu bahan pangan yang harganya naik cukup signifikan. Dari yang biasanya di tingkat penjual sekitar Rp 6.000 hingga Rp 9.000, saat ini mencapai lebih dari Rp.10 ribu.

“Ini bisa dijual pedagang sampai di harga Rp 17-18 ribu. Nah tomat ini adalah kebutuhan pokok yang utama, vitaminnya juga tinggi tapi terjadi kenaikan,” jelasnya.

Dari dialog yang dilakukan bersama sejumlah pedagang, lanjut Iwan ,naiknya harga tomat diakibatkan langkanya stok di pasaran. Kelangkaan itu sendiri akibat pengaruh pola musim tanam tanaman tomat.

“Kami lihat tadi, kenapa kenaikannya ternyata karena kelangkaan stok, karena dari keterangan distributor juga tomat ini ada musimnya. Kalau tidak musim dia naik, kalau musim dia turun,” terangnya.

Namun demikian, Iwan menegaskan, Pemkot Malang tetap akan melakukan langkah antisipasi. Dalam waktu dekat ia akan melakukan intervensi dengan memetakan kebutuhan berbasis kewilayahan.

“Kami perlu mengintervensi, menjadwalkan, stok mana yang tidak tersedia sehingga harga naik karena musim. Ini harus diatur. Karena naik bukan karena kelangkaan stok, tapi karena musim. Nah ini harus diatur,” ulasannya.

Selain tomat, tambah Iwan, komoditi yang juga akan diintervensi adalah minyak goreng, karena ada kelangkaan minyak goreng dengan merek Miyakita. Padahal minyak ini menjadi salah satu yang menjadi favorit masyarakat.

“Kalau minyak goreng, kita minta secepatnya agar November awal atau pertengahan, atau bahkan secepatnya supaya masyarakat bisa secepatnya membeli,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *