World Angklung Day 2025: Diaspora Indonesia Satukan Budaya dan Inovasi Digital di AS

Berita, Budaya36 Dilihat

Tretan.News – Perayaan World Angklung Day 2025 di Millbrae, California dan Chicago, Illinois, menghadirkan babak baru diplomasi budaya Indonesia di Amerika Serikat.

‎Diinisiasi Indonesia Lighthouse organisasi nirlaba diaspora yang berbasis di San Francisco Bay Area, gelaran ini bukan hanya menandai 15 tahun pengakuan angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, tetapi juga memperlihatkan bagaimana warisan bambu itu kini melangkah ke ranah inovasi digital.

‎Acara utama digelar di Mills Theater, Millbrae, pada 15 November 2025, menghadirkan ratusan penonton dari kalangan diplomatik, komunitas seni, diaspora, dan masyarakat lokal.

‎Sejak awal, Indonesia Lighthouse memosisikan World Angklung Day bukan sebagai konser semata, melainkan sebagai ruang perjumpaan budaya. Menghubungkan Indonesia dengan publik internasional melalui musik, cerita, dan pengalaman bersama.

Perjumpaan Budaya
‎Perayaan dibuka oleh grup angklung tertua di California, Angklung Cendrawasih, disusul penampilan Angklung GKI San Jose, Sanggar Tari Nusantara San Francisco, KCBI San Francisco, serta kolaborasi bersama Manshur Angklung dan maestro kendang Undang Sumarna. Perpaduan bambu, vokal, hingga tari Nusantara menciptakan dinamika yang memperlihatkan keluasan ekspresi budaya Indonesia.

‎Di area lobi, Indonesia Lighthouse menghadirkan konsep “Connect–Explore–Experienceˮ, mulai dari promosi pariwisata, sesi kecantikan, kuliner Nusantara, hingga spot foto bertema budaya Indonesia. Seluruh konsep dikembangkan secara gotong royong melalui kolaborasi relawan diaspora.

‎Penyelenggaraan World Angklung Day 2025 mendapat dukungan ParagonCorp, BCA, AICEF, KBRI Washington D.C., LinxBrain, serta filantropis Ari Sufiati, yang juga co-founder Indonesia Lighthouse bersama Dian Widhi.

Konsul Jenderal RI di San Francisco, Yohpy Wardana, didampingin pasangan tamu VIP yang sangat antusias untuk bekerja sama dengan Indonesia Lighthouse.

Angklung Digital
‎Puncak acara malam itu adalah segmen “Bring Angklung to the Next Levelˮ oleh Manshur Angklung. Aransemen yang memadukan tradisi dan musik populer menunjukkan bahwa angklung mampu berdialog dengan aneka genre tanpa meninggalkan akar budaya.

‎Momen bersejarah terjadi saat Indonesia Lighthouse memperkenalkan aplikasi AI Angklung Indonesia (AI Note) dikembangkan bersama Utara by GITS.id yang memungkinkan penonton memainkan angklung secara imersif melalui ponsel. Auditorium Mills Theater pun bergema serempak oleh angklung bambu dan angklung digital.

‎“Teknologi tidak menggantikan tradisi, tetapi memperpanjang umurnya,” ujar Ari Sufiati. “Melalui inovasi digital, jutaan orang dapat merasakan keindahan angklung tanpa batas geografis.”

Bulan Angklung Dunia
‎Salah satu momen penting adalah ketika Wali Kota Millbrae, Anders Fung, secara resmi menetapkan November sebagai Bulan Angklung Dunia. Pengakuan ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya Indonesia dan kontribusi diaspora di Bay Area.

‎Rangkaian World Angklung Day 2025 berlanjut ke Field Museum, Chicago, 16 November 2025. Manshur Angklung kembali tampil memukau melalui lagu “We Are the Champions” dan komposisi “Tabola Bale”.

‎Penonton termasuk anak-anak—turun langsung ke area pertunjukan untuk bermain angklung bersama melalui lagu “Can’t Help Falling in Love”.

‎Momentum ini menegaskan bahwa World Angklung Day telah menjadi gerakan budaya lintas kota, memperkuat peran Indonesia di panggung internasional.

‎Dubes RI untuk AS, Dwisuryo Indroyono Soesilo, bersama para Konjen RI di San Francisco dan Chicago, menegaskan bahwa angklung adalah simbol keberagaman sekaligus jembatan diplomasi budaya.

‎Indonesia Lighthouse berkomitmen memperluas program pendidikan budaya, kolaborasi kreatif, serta pengembangan ekosistem angklung digital agar generasi muda Indonesia dan diaspora terus terhubung dengan warisan bangsanya.

‎World Angklung Day 2025 menjadi penanda bahwa satu instrumen bambu kecil mampu membuka pintu dialog global. Dari Millbrae hingga Chicago, dan ke dunia yang lebih luas.

Rokimdakas
‎Penulis Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *