MALANG, tretan.news – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Malang naik dua kali lipat dibanding tahun lalu diperiode yang sama.
Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, sejak Januari hingga Juni 2024, kasus DBD terjadi 133 kasus. Sedangkan 2023 pada periode yang sama, terjadi 64 kasus.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Nur Syamsu Dhuha menyebutkan, kasus ini naik mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 lalu. Kenaikan ini disebabkan perubahan iklim yang menjadi penyebabnya.
“Kenaikan kasus DBD terjadi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Malang. Hal itu dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi di Kabupaten Malang,” kata Syamsu.
Dalam kesempatan yang sama Syamsu menambahkan, perubahan iklim dari musim panas ke musim penghujan membuat berkembang biaknya nyamuk yang pesat.
“Kenaikan suhu yang secara tidak langsung itu turut mempengaruhi kenaikan perkembang biakan dan intensitas gigitan nyamuk penular DBD,” jelasnya.
Namun, pihaknya juga telah melakukan kegiatan kewaspadaan dini dan penanggulangan kasus DBD sebelum masa penularan. Kegiatan tersebut berupa Bulan Bakti Gerakan (BBG) Pemberantasan Sarang Nyamuk Menguras, Menutup, Mengubur (PSN3M-Plus) yang dilaksanakan secara serentak bersama seluruh lapisan masyakat.
Kemudian, larvasidasi selektif pada tempat-tempat penampungan air (TPA) dan tempat non TPA yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes.
“Penyediaan sarana prasarana pelayanan kasus DBD di fasyankes mulai Rapid Diagnostic Test Dengue, Larvasida hingga racun fogging,” pungkasnya.