PASURUAN, tretan.news — Dua desa di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menggelar ujian tulis dan baca kitab suci sebagai bagian dari seleksi perangkat desa, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Desa Gempol dan Desa Bulusari dengan melibatkan tim penguji dari pihak ketiga demi menjamin netralitas proses.
Di Desa Gempol, ujian digelar untuk formasi Sekretaris Desa (Sekdes) dan Kaur Tata Usaha dan Umum. Sebanyak 6 peserta bersaing memperebutkan posisi Sekdes, sementara 7 peserta mengikuti seleksi untuk Kaur Tata Usaha dan Umum.
Beberapa di antaranya berasal dari luar desa, seperti Desa Ngerong. Tim penguji berasal dari Lembaga Pendidikan Al-Arif Gempol.
Plt Sekdes Gempol, Ahmad Jupri, mengingatkan para peserta untuk tetap tenang selama ujian.
“Jangan sampai takut atau grogi. Pasrahkan sama yang di atas. Yang penting sudah berusaha semaksimal mungkin,” pesannya.
Sementara itu, Kasi Pemerintahan Kecamatan Gempol, Nanang Prayitno, menekankan agar peserta tidak terburu-buru mengerjakan soal.
“Santai saja. Yang penting hasilnya memuaskan. Nanti yang diambil peringkat 1 dan 2. Secara aturan yang lolos adalah peringkat 1,” jelasnya.
Hasil seleksi menunjukkan, untuk formasi Sekdes, nilai tertinggi diraih Mohammad Asef Ludfi (223) dan Akhmad Rizal Fadhil (219).
Sedangkan di formasi Kaur Tata Usaha dan Umum, posisi teratas ditempati Maya Rizkia Yunilasari (261) dan Siti Maghfiroh (254).
Di hari yang sama, Desa Bulusari menggelar ujian serupa untuk formasi Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Seleksi yang berlangsung di Balai Desa Bulusari diikuti 4 peserta, dengan tim penguji dari Universitas Raden Rahmat (Unira) Kepanjen, Malang.
Nilai tertinggi diraih M. Ainul Yaqin (153) dan Fitria Ainun (136,5). Seusai pengumuman, Kepala Desa Bulusari, Nur Hayati, menyalami seluruh peserta dan tampak meneteskan air mata.
“Tanpa intervensi dan lain-lain, ini sudah fair. Selamat untuk Ainul Yaqin. Untuk putri-putri tercinta, mungkin belum rezekinya.
Kalau ada penjaringan lagi, saya mohon ikut kembali demi membangun Bulusari yang lebih maju. Loyalitas perangkat desa sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, pelaksanaan ujian di kedua desa berlangsung lancar, tertib, dan transparan. Keterlibatan pihak ketiga sebagai penguji diharapkan menjadi langkah positif dalam memastikan proses seleksi yang bersih dan adil bagi semua peserta.