GRESIK, tretan.news – Sebuah insiden tragis terjadi pada Senin sore (7/10/2024) di rest area KM 725 jalan tol Kabupaten Gresik, melibatkan rombongan siswa dari SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung.
Mini bus yang mengangkut para pelajar tersebut mengalami kecelakaan tunggal dengan menabrak beton pembatas jalan, mengakibatkan korban jiwa dan puluhan luka-luka.
Berdasarkan informasi awal yang dihimpun, kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Bus bernomor polisi AG 7895 S yang dikemudikan oleh Maman (51), warga Dusun Mekarsari, Tulungagung, diduga mengalami kegagalan sistem pengereman atau yang umum disebut rem blong.
Akibatnya, kendaraan tidak terkendali dan menghantam beton pembatas jalan dengan keras.
Dampak dari kecelakaan ini sangat memprihatinkan. Tercatat 19 korban mengalami luka-luka dengan rincian 10 orang menderita luka berat dan 9 orang luka ringan.
Yang lebih memilukan, satu orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan, identitas para korban belum dapat dipastikan, menambah kekhawatiran keluarga yang menanti kabar.
AKBP Imet Chaerudin, Kanit PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Jasa Marga segera melakukan penanganan di lokasi kejadian.
“Saat ini masih dilakukan olah TKP dan pendataan penumpang,” ujar AKBP Imet saat dikonfirmasi pada Senin sore.
Ia menambahkan bahwa penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.
Meskipun demikian, kondisi fisik bus yang mengalami kerusakan parah, terutama pada bagian bodi yang terguling, mengindikasikan adanya benturan yang sangat keras dengan pembatas jalan tol. Hal ini menjadi salah satu fokus penyelidikan untuk mengungkap kronologi lengkap kejadian.
Insiden ini mengingatkan kembali akan pentingnya keselamatan berkendara, terutama untuk kendaraan yang mengangkut penumpang dalam jumlah besar seperti bus sekolah.
Pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan, terutama sistem pengereman, menjadi hal yang krusial untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Pihak kepolisian berjanji akan terus memperbarui informasi terkait perkembangan kasus ini.
“Kami akan terus mengupdate perkembangannya kepada publik,” tutup AKBP Imet, menekankan komitmen pihaknya untuk transparansi dalam penanganan kasus ini.
Sementara itu, pihak SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden yang menimpa rombongan mereka.
Masyarakat, terutama warga Tulungagung, menanti dengan cemas perkembangan lebih lanjut dan berharap agar para korban segera mendapatkan penanganan medis yang optimal.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak akan pentingnya aspek keselamatan dalam setiap perjalanan, khususnya yang melibatkan siswa-siswi sekolah.
Diharapkan, tragedy ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kewaspadaan dan protokol keselamatan dalam setiap kegiatan sekolah yang melibatkan perjalanan jarak jauh.