Tradisi Ruwat Desa Hidup Kembali: Punden Mbah Singo Joyo Jadi Pusat Perayaan Budaya di Made, Surabaya

Berita, Budaya132 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – Kelurahan Made di Kecamatan Sambikerep, Surabaya, kembali menggelar tradisi Ruwat Desa yang berpusat di Punden Mbah Singo Joyo.

Acara tahunan ini menampilkan keragaman budaya lokal dan menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah.

Punden Mbah Singo Joyo, yang didirikan pada 17 Agustus 1945, memiliki nilai historis yang kuat bagi warga setempat. Menurut pak Breng juru kunci punden, pemilihan tanggal tersebut memiliki makna simbolis.

“Mulanya disimbolkan dengan merah putih, menjadi penyemangat merebut kemerdekaan,” jelas pak breng.

Acara Ruwat Desa tahun ini dimeriahkan dengan arak-arakan empat tumpeng raksasa keliling desa. Minggu 29 September 2024.

Sebagian tumpeng diangkut menggunakan mobil, sementara yang lain didorong menuju Punden, diiringi pawai budaya yang meriah.

Setibanya di Punden, tumpeng-tumpeng tersebut didoakan oleh sesepuh setempat sebelum dibagikan kepada warga yang hadir.

Suasana di sekitar Punden semakin semarak dengan pertunjukan campursari yang menghibur pengunjung. Salah satu pengunjung, Ibu Sulis, mengungkapkan kebahagiaannya bisa mendapatkan bagian dari tumpeng raksasa yang telah didoakan.

“Semoga kampung desa Made bisa terhindar dari balak dan bencana,” ujarnya penuh harap.

Ketua panitia acara, Bapak Bagus Mahar Fatih, SH., dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kelancaran acara.

“Kami berterima kasih kepada seluruh panitia, sponsor, dan donatur yang telah membantu. Semoga acara ini bisa terus berlanjut hingga anak cucu kita kelak dan menjadi pembelajaran bagi generasi muda di desa Made,” tuturnya.

Punden Mbah Singo Joyo sendiri memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Made.

Selain sebagai tempat ziarah, punden ini juga menjadi pusat berbagai kegiatan desa seperti sedekah bumi, pertunjukan ludruk, wayang, dan campursari.

Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan balai kelurahan dan panggung kesenian, menjadikannya mudah diakses oleh warga.

Tradisi spiritual juga masih kental di punden ini. Setiap Jumat Legi, para kiai, tokoh masyarakat, dan warga berkumpul untuk menggelar tahlil dan doa bersama. Kegiatan ini bertujuan memohon keberkahan dari Mbah Singo Joyo dan keselamatan bagi masyarakat Made.

Perayaan Ruwat Desa di Punden Mbah Singo Joyo tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya lokal, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga.

Dengan terus mempertahankan tradisi ini, masyarakat Made berharap nilai-nilai luhur warisan leluhur dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Ketua panitia Bapak.Bagus Mahar Fatih. S.H., “Dalam sambutannya diri nya merasa bangga acara kali ini berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun diri nya berterima kasi kepada seluruh panitia yang terlibat dalam acara Ruwat Desa dan tak lupa kepada seluruh sponsor dan donatur yang membantu jalan nya acara ini semoga acara ini bisa terus berjalan hingga anak cucu kita kelak dan bisa menjadi pembelajaran terhadap anak-anak muda yang ada di desa Made ini.” Pungkas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *