Tekan Demam Berdarah, LSM Jausan-RW 16 Laksanakan Fogging

Berita, Kesehatan173 Dilihat

MALANG, tretan.news – Tepat pukul 09.00, Nuri, petugas fogging dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jausan, Jaringan Solidaritas Kemanusiaan Wilayah Jawa Timur, melaksanakan penyemprotan di lingkungan RW 16, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Itu dilakukan untuk menekan serangan Demam Berdarah Dengue (DBD).

DBD merupakan jenis penyakit yang kerap terjadi di kala musim hujan akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebarannya adalah dengan pengasapan atau fogging. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dapat mengeluarkan asap berisi insektisida.

Insektisida inilah yang kemudian akan bekerja membunuh nyamuk dewasa penyebab menyebarnya penyakit DBD. Biasanya, insektisida yang digunakan ada beberapa jenis, meliputi malathion, cypermetrin, alfacypermetrin, pirimiphos-methyl, temephos, dan pyriproxyfen.

Sekedar ketahui,  fogging  efektif sebagai upaya penanggulangan saat terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit DBD di suatu daerah, yakni ketika populasi nyamuk dewasa sedang tinggi. Fogging dengan cepat menurunkan populasi nyamuk.

Biasanya, fogging dilakukan mencakup area yang berjarak radius 200 meter dari lokasi yang terindikasi terdapat wabah. Selain itu, kegiatan ini juga baru dapat dilakukan setelah datang laporan kasus penderita DBD di suatu daerah.

’’Alhamdulillah, hari ini bisa dilaksakan fogging. Untuk melaksanakan butuh perjuangan. Karena harus antri panjang bergantian dengan jadwal daerah lain,’’ ujar Koordinator Fogging RW 16

Khoirunnisa, yang ditemui usai kegiatan.
Perempuan yang juga ketua RT tersebut menjelaskan, kegiatan ini perlu dilakukan, karena beberapa warga sudah terkena serangan DBD. Serangan DBD merata di seluruh RT. Di lingkungan RW 16 terdapat 350-an KK dengan total delapan RT.

Sementara itu, Ketua RW 16, Wahyu Setyono mengatakan, sangat terbantu dengan kehadiran LSM Jausan. Sejak seorang warga terkena DBD, pihaknya sudah melakukan upaya untuk dilakukan fogging.

Namun, tidak bisa cepat dilakukan. Sebab, alat milik Desa Mangliawan yang biasa dipakai fogging, rusak. Demikian pula alat milik Puskesmas Pakis, juga rusak.

’’Kami berterima kasih sekali dengan teman-teman Jausan,’’ ujarnya.

Ditegaskan, fogging ini terlaksana juga berkat kekompakan semua ketua RT. Begitu warganya ada yang terkena DBD, mereka segera melapor dan minta dilakukan fogging.

Para ketua RT juga menggerakkan warganya untuk kerja bakti, senyampang menunggu jadwal pelaksanaan fogging. Kerja bakti dilakukan selain untuk menjaga kebersihan lingkungan. Juga sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *