Teater Anak BMS Ajarkan Kerendahan Hati Lewat “Hikayat Anak yang Sombong”

Berita, Sosial31 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – ‎Di tengah derasnya arus budaya digital, Bengkel Muda Surabaya (BMS) tetap setia menghadirkan panggung edukatif bagi generasi muda. Kali ini, mereka menyiapkan pertunjukan teater musikal anak bertajuk “Hikayat Anak yang Sombong”, yang akan digelar 11–12 Oktober 2025 di Gedung Balai Budaya, Balai Pemuda Surabaya.

Repertoar ini merupakan tafsir baru dari legenda Sangkuriang, yang dikisahkan kembali melalui sudut pandang anak-anak. Cerita lama itu dihidupkan dengan iringan musik, nyanyian, dan permainan tradisional yang sarat makna.

“Melalui teater, kami ingin anak-anak belajar tanpa merasa digurui,” ungkap

Heroe Budiarto, sutradara dan Ketua Umum BMS. “Mereka belajar disiplin, berani tampil, dan memahami arti rendah hati.

Sejak 2018, BMS membuka kelas teater anak bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Dari sana lahir berbagai pementasan kreatif seperti “Sawunggaling Anak Dunia,” “Merdeka Negeriku,” dan “Dolanan Yuk.” Semua karya itu berakar pada kebudayaan lokal dan mengandung pesan moral yang kuat.

Tahun ini, “Hikayat Anak yang Sombong” dikembangkan lebih ekspresif. Selain mengangkat nilai-nilai tradisional, pertunjukan juga menampilkan kembali permainan masa kecil seperti sepur-sepuran dan bernyanyi berbalas.

“Kami ingin anak-anak merasakan keindahan masa kecil yang mulai hilang di tengah dunia digital,” tambah Heroe.

Pementasan yang sempat tertunda akibat situasi tidak kondusif pada Agustus lalu ini kini kembali digelar dengan semangat baru. Para pemain kecil tetap berlatih tekun meski panggung sempat tertunda.

‎Menurut Ndindy Indiyati, manajer produksi, “BMS berkomitmen menjadikan teater anak sebagai sarana membangun karakter. Ini bukan hanya seni peran, tapi juga pelajaran hidup.” jelasnya.

Lewat lakon ini, BMS mengajak penonton menyadari bahwa kesombongan hanyalah jalan menuju penyesalan. Di balik nyanyian dan tawa, terselip pesan lembut: bahwa kebijaksanaan dan kasih sayang selalu tumbuh dari hati yang rendah.

‎“Hikayat Anak yang Sombong” bukan sekadar pertunjukan keluarga, tapi juga refleksi moral bagi kita semua agar generasi muda tumbuh menjadi insan yang berbudaya dan berbudi pekerti.

Rokimdakas
‎Penulis Surabaya
‎8 Oktober 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *