SAMPANG, Tretan.News – Suasana duka menyelimuti warga Desa Gunung Eleh dan Desa Bapelle setelah seorang bocah berusia 11 tahun dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Kembang Kuning, perbatasan dua desa tersebut, pada Minggu (7/12/2025) siang.
Korban bernama Wilda Aristia Hartoyo, warga Dusun Gunung, Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung. Ia tenggelam saat mandi bersama dua temannya di sungai yang sedang mengalami peningkatan debit air dan arus deras.
Kapolsek Robatal, AKP Budi Purnomo, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa laporan pertama diterima pihak kepolisian sekitar pukul 12.30 WIB dari warga setempat.
“Polsek Robatal menerima informasi bahwa ada seorang anak tenggelam di Sungai Kembang Kuning. Kami langsung merespons dan mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi,” ujarnya.
Menurut keterangan dua saksi, Ainun Mahya (13) dan Muhammad (8), peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Wilda yang mandi bersama kedua rekannya tiba-tiba terbawa arus saat berada di bagian tengah sungai. Kondisi air sungai yang sedang naik membuat korban sulit menyelamatkan diri.
“Korban bermain dan mandi bersama temannya. Namun karena arus cukup deras, korban tidak mampu kembali ke tepi sungai hingga akhirnya tenggelam,” jelas AKP Budi.
Saat melihat Wilda hilang terseret arus, kedua temannya langsung berteriak meminta pertolongan warga. Sekitar 30 menit kemudian, warga berhasil menemukan korban pada jarak kurang lebih 20 meter dari lokasi awal ia tenggelam.
Korban kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Gunung Eleh sekitar pukul 08.40 WIB. Pihak keluarga yang menerima musibah ini dengan ikhlas menolak dilakukannya visum maupun dokumentasi lebih lanjut.
“Keluarga menyampaikan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menghendaki proses visum. Kami menghormati keputusan tersebut,” tambah AKP Budi Purnomo.
Jenazah Wilda Aristia Hartoyo dimakamkan pada pukul 12.15 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Gunung, Desa Gunung Eleh.
Pihak Polsek Robatal telah mengambil langkah penanganan, mulai dari mendatangi rumah duka, berkoordinasi dengan pihak terkait, mengumpulkan keterangan saksi, hingga melaporkan kejadian kepada pimpinan.
