MALANG RAYA, tretan.news – Persaingan untuk meraih suara di Kabupaten Malang antar pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati sangat menarik.
Sebab, kedua paslon memiliki latar belakang yang relatif sama. Sehingga, bisa jadi kedua Paslon akan berebut suara di dalam ceruk yang sama.
Sebut saja Paslon HM Sanusi-Latifah Shohib atau Salaf yang diusung 11 partai. Yakni PKB, Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan PDIP. Kemudian PPP, PAN, Partai Gelora, Partai Perindo, PSI, Partai Ummat, dan PBB. Sanusi sebelumnya adalah kader PPP, lalu PKB sebelum pindah ke PDIP. Sedang Latifah merupakan kader PKB, yang memiliki kultur NU.
Kemudian, Paslon H Gunawan HS-Dokter Umar Usman atau Gus, yang diusung 4 partai. Yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, dan Partai Hanura. Abah Gun-demikian Gunawan biasa dipanggil, adalah kader PDIP, dan pernah menjadi bendahara PC NU Kabupaten Malang.
Sedang Usman adalah professional yang aktif di Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, salah satu badan otonom NU.
Ketua Penasehat Hukum Tim Pemenangan Salaf, Agus Subyantoro., SH membenarkan hal itu. Dikatakan, untuk Paslon Sanusi-Latifah dan Paslon Gunawan-Dokter Umar mempunyai kesempatan dan peluang yang sama.
’’Karena apa? Background beliau berempat hampir sama. Kemudian masyarakat atau warga pemilihnya juga irisannya sama. Antara hijau dan merah. Cuma lebih dominan dari sisi hijaunya,’’ ujar Agus.
Artinya, lanjut Agus, masyarakat pemilih, untuk memilih diantara dua Paslon ini punya peluang yang sama. Sehingga, tidak menjamin petahana atau incumbent, akan mudah menangkan pertarungan atau kontestasi. Kalaupun memenangkan, selisihnya bisa sangat tipis. Tidak akan lebih dari 10% atau mungkin 5%.
Karena itu, jelas diperlukan perjuangan serius dari tim sukses masing-masing.
Untuk di level bawah atau grassroot, khusus di PDIP, bisa jadi sedikit lebih menguntungkan Abah Gun, karena lebih lama berada di partai banteng moncong putih dibanding Sanusi.
Namun sebaliknya untuk grassroot non PDIP, Sanusi lebih unggul dibanding Abah Gun.
’’Sekarang tinggal beradu kekuatan di masing-masig wakilnya, yakni antara Bu Nyai Latifah dan Dokter Umar. Mereka juga punya massa yang sama-sama fanatis,’’ tegas Agus yang didampingi Sekretaris Penasehat Hukum Tim Pemenangan Salaf Roihatu Jannah., SH.
Dijelaskan, dengan kondisi demikian, membuat kontestasi pilkada di Kabupaten Malang menjadi sangat menarik. Selain, tidak melawan kotak kosong, kedua Paslon memiliki kekuatan yang relative berimbang.
’’Masih ada waktu kurang lebih tiga bulan. Massa pemilih memiliki cukup waktu untuk menentukan sikap. Mudah-mudahan, dalam kurun waktu tiga bulan ini tidak ada kampanye hitam, fitnah dan hoax yang menyerang personal individu,’’ harap advokat ini.
Dia meminta, masing-masing paslon lebih menampilkan adu gagasan. Menawarkan program kerjanya, terutama untuk menjaring swing voter pemilih pragmatis dan pemilih pemula, yang jumlahnya sangat-sangat besar.
Hal senada juga disampaikan Abah Gun. Dirinya bersama Dokter Umar akan mengedepankan gagasan-gagasan untuk membangun Kabupaten Malang yang lebih baik ke depannya. Seperti masalah kelangkaan pupuk, pembinaan UMKM dan partisipasi kaum muda yang akan dilibatkan lebih banyak di berbagai bidang.
’’Masyarakat pemilih sekarang ini lebih cerdas. Mereka akan melihat mana pemimpin yang akan membawa perubahan, atau pemimpin yang begini-begini saja,’’ ujarnya, saat ditanya wartawan pada konferensi pers usai menyerahkan berkas pendaftaran di KPU Kabupaten Malang.