Semangat Santri Menggema di Sampang, Bupati Slamet Junaidi: Santri Penjaga Moral dan Peradaban

Berita, Religi, Sosial123 Dilihat

SAMPANG, Tretan.News – Lantunan selawat dan takbir menggema di langit Sampang, Madura, Jawa Timur. Ribuan santri dengan sarung, peci, dan bendera merah putih kecil di tangan mereka memenuhi halaman tempat digelarnya puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang, Jumat malam (31/10).

Suasana penuh khidmat dan semangat kebangsaan itu dihadiri oleh Sejumlah tokoh penting hadir dalam momentum tersebut, di antaranya Wakil Bupati Sampang H. Ahmad Mahfudz, Ketua DPRD Sampang Rudi Kurniawan beserta istri Robiatul Adawiyah, Anggota DPRD Jawa Timur H. Agus Wahyudi beserta Ibu Irma Andriyani Wahyudi, Dandim 0828 Letkol Czi. Dika Catur Yanuar Anwar beserta istri drg. Erita Dika Catur, dan Kapolres Sampang AKBP Hartono beserta istri Daru Hartono.

Selain itu hadir pula Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Fadhilah Helmi, Ketua Pengadilan Negeri Ratna Mutia Rinanti, Ketua Pengadilan Agama A. Riza Suaidi beserta istri Mariatul Muammaroh, Kepala Kantor Kemenag H. Fandi serta Ketua TP PKK Kabupaten Sampang Ibu Selviana Slamet Junaidi dan Wakil Ketua TP PKK Ibu Sariroh Mahfudz.

Kehadiran Dr. K.H. Reza Ahmad Zahid, Katib Syuriah PBNU sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Mahrusiyah Lirboyo, menambah khidmat suasana, bersama Rais Syuriah PCNU Sampang K.H. Syafiuddin Abdul Wahid dan Ketua Tanfidziyah PCNU K.H. Muhammad Itqon Busiri, serta para kiai, ustaz, dan kader penggerak NU se-Kabupaten Sampang.

Di atas panggung yang dihiasi warna hijau khas Nahdlatul Ulama, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan pesan kebangsaannya.

Dengan suara mantap, ia mengajak seluruh santri untuk terus menebar nilai-nilai damai dan memperkuat peradaban bangsa di tengah tantangan zaman.

“Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah pengakuan terhadap peran besar kaum santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar Bupati yang akrab disapa Aba Idi itu.

Ia menegaskan, tema Hari Santri 2025, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” mengandung pesan kuat bahwa santri tidak hanya menjadi penjaga nilai keislaman, tetapi juga pilar kemajuan dunia modern.

“Santri masa kini harus cerdas, melek teknologi, namun tetap berpegang pada akhlak dan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” sambungnya.

Bupati Slamet Junaidi juga menekankan pentingnya peran pesantren sebagai pusat pembentukan karakter bangsa. Ia menyebut, dari pesantren lahir nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, dan kerja keras yang menjadi fondasi moral dalam membangun Sampang ke arah yang lebih baik.

“Kaum santri adalah mitra strategis pemerintah dalam mencetak masyarakat yang religius dan berkeadaban. Kami ingin pembangunan di Sampang bukan hanya fisik, tapi juga spiritual,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sampang juga menyerukan pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan, terutama menjelang tahun politik dan dinamika sosial yang kian cepat.

“Mari kita jaga ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Basyariyah. Jangan mudah terprovokasi isu yang bisa memecah persaudaraan. Santri harus menjadi teladan dalam menyebarkan pesan damai,” imbau Aba Idi.

Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh para kiai dan ulama sepuh NU, diiringi lantunan shalawat dari para santri yang memenuhi arena.

Lampu-lampu panggung perlahan meredup, namun semangat para santri tetap menyala menggema sebagai simbol cinta tanah air dan pengabdian tanpa batas.

“Semoga semangat Hari Santri ini menjadi pengingat bagi kita untuk melanjutkan perjuangan para kiai dan santri terdahulu dengan ilmu, akhlak, dan karya nyata,” pungkas Bupati Sampang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *