Sampang, tretan.news – Padepokan Qulhu Sungsang yang terletak di Desa Komis, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, secara sukarela mengurus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan penyakit non medis lainnya.
Padepokan Qulhu Sungsang tidak hanya melayani warga Kecamatan Kedungdung saja, tetapi juga dari kecamatan lain di Kabupaten Sampang. Saat ini, padepokan tersebut menampung satu orang dengan gangguan jiwa dari Kecamatan Robatal yang awalnya mengalami kesulitan berkomunikasi.
Anehnya, pasien yang mengalami gangguan jiwa ini menjadi lebih tenang dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik setelah berada di Padepokan Qulhu Sungsang.
Pendiri Padepokan Qulhu Sungsang, Agus Daef Hadi, menyampaikan bahwa padepokan ini digunakan untuk rehabilitasi mental bagi orang yang mengalami gangguan jiwa dan terapi non medis. Ia juga menjelaskan bahwa bangunan padepokan yang belum selesai ini didanai dari dana pribadi tanpa campur tangan pemerintah setempat.
“Saya ikhlas tulus ingin memanusiakan manusia, meskipun bangunan ini tak kunjung selesai, sementara bisa digunakan dulu untuk menampung pasien. Saat ini, ada tiga ruangan khusus untuk orang dengan gangguan jiwa,” ucapnya sambil menunjukkan ruangan-ruangan yang ada, Kamis (18/7/24).
Gus Daef, yang berasal dari Kota Tuban yang sudah tinggal lama di kecamatan kedungdung itu, juga menjelaskan bahwa pasien ODGJ yang dirawat di padepokan ini akan diajari sholat dan ngaji hingga pulih. Ia menegaskan bahwa tidak menggunakan metode pasung.
“Alhamdulillah, sejak Padepokan Qulhu Sungsang berdiri pada tahun 2002, sudah banyak pasien gangguan jiwa maupun penyakit non medis yang sembuh. Mohon doa agar kami terus istiqomah,” tambahnya.
Dalam proses penyembuhan, Gus Daef sama sekali tidak memungut biaya kepada keluarga pasien. Dia sendiri yang menanggung seluruh biaya operasional kegiatan pengobatannya.
“Allah yang memberi biayanya, jadi kalau niat membantu orang jangan separuh-separuh,” ucapnya.
Meskipun telah lama membantu penyembuhan pasien jiwa, Gus Daef mengaku bahwa padepokannya belum mendapat bantuan dari pemerintah. Salah satu kendalanya adalah karena padepokan ini belum berbadan hukum.
“Saya belum sempat dan terkendala biaya untuk mengurus status badan hukum. Tujuan saya yang penting padepokan ini berdiri dulu, mengenai legalitas nanti menyusul jika ada rezeki lebih. Yang penting bisa bermanfaat dulu kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pemuda setempat, Fauzan, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi Padepokan Qulhu Sungsang yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Menurut Fauzan, keberadaan padepokan ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama ODGJ. Namun, sejauh ini pemerintah setempat kurang memperhatikan, padahal anggaran untuk penanganan seperti ini pasti ada.
“Kasihan banget ya Gus Daef, untuk makan sendiri saja bingung apalagi masih ngurus seperti itu. Kemana Pemkab Sampang? Semoga Gus Daef diberikan kesehatan terus,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Padepokan Qulhu Sungsang baru pertama kali mendapatkan kunjungan dari Puskesmas Robatal Sampang karena ada pasien wilayah kerja mereka yang sedang dirawat di sana.