Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang Tebang Pilih Dalam Penertiban PKL Di Kabupaten Sampang

Berita97 Dilihat

Sampang, Tretan.News – Bertambah lagi ketidak konsistenan sikap dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang, Madura Jawa-Timur, hingga memperpanjang catatan buruk kinerja dari Institusi yang ada di jalan Kusuma Bangsa.

Terkini dalam Rapat Koordinasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan sejumlah Pengurus Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dipimpin H Yuliadi Setiawan S.Sos MM selaku Sekdakab senin (22/5), Perwakilan dari Satpol PP yang hadir menyampaikan kepada Pengurus Paguyuban PKL, agar hari ini selasa (23/5) untuk sekitaran ruas jalan Wijaya Kusuma harus steril dari PKL, karena ada acara Pelepasan Calon Jamaah Haji (CJH) serta meminta untuk menindak lanjuti kepada Anggota masing masing Paguyuban.

Nyatanya hasil pantauan awak media dilokasi yang dimana diharuskan steril pada selasa hari ini (23/5) mulai pukul 06:15 WIB, malah ramai berdatangan Pedagang dadakan dan ditengarai bukan dari Pedagang harian yang tergabung dalam Paguyuban yang berjualan, baik di Wijaya barat maupun timur.

Pembiaran itu sangat disesalkan oleh para Pedagang harian yang tergabung dalam Paguyuban.

Menurut Rika Pengurus Paguyuban PKL Sang Engon (SE) waktu Rapat Koordinasi (Rakor) terkait kegiatan CFD di Pemkab senin (22/5) jelas disampaikan di depan Peserta Rakor oleh Perwakilan dari Satpol PP terkait lokasi steril PKL saat acara Pemberangkatan CJH.

“Ya ampun ternyata banyak Pedagang dadakan berjualan dan di biarkan oleh Satpol PP di Wijaya barat serta timur, ini sama saja menutup sumber penghasilan PKL harian yang sudah patuh,” ujar Rika lirih karena memendam kekecewaan atas pendholiman kepada PKL harian.

Diungkap oleh Rika pasca Rakor, Ia” melaporkan hasilnya kepada Ketua serta Pengurus lainnya dan atas Perintah Ketua Paguyuban PKL Sang Engon, untuk menindaklanjuti kepada Anggota hingga tidak satupun Anggota Paguyuban PKL (SE) yang berjualan karena patuh dan membantu Pemerintah.

“Kami tidak mau di cap “Mokong“, Pembangkang dan tidak patuh, karena kami semua sudah berkomitmen untuk mematuhi peraturan dari Pemerintah, tapi malah justru Pemerintah yang melanggar aturannya sendiri,” imbuh Rika” berekspresi dongkol.

Rasa kecewa juga diungkap oleh Yudha Perempuan lajang warga jalan Pramuka Pengurus Paguyuban PKL (SE) yang tiap harinya mangkal di jalan Wijaya timur.

“Tidak hanya di barat, timur pun dipenuhi Pedagang dadakan,” ungkap Yudha.

Ia kecewa karena selama ini dalam menegakkan aturan Satpol PP tidak konsisten.

“Kalau seperti ini kan tebang pilih, yang harian sudah patuh hanya menjadi penonton sedangkan yang meraup rejeki Pedagang dadakan,” tandasnya. seakan tak sadar air meleleh keluar dari kelopak matanya.

Menurut Yudha jika tidak mampu berkomitmen seharusnya jangan melarang hingga mematikan mata pencaharian PKL, tapi bèrembuk mencari yang terbaik namun tidak mengurangi esensi dan mengganggu acara tersebut.

Zidan Ketua Paguyuban PKL Santap Buana Abadi (BSA) mengaku diprotes oleh Anggotanya baik yang biasa mangkal di jalan Wijaya barat maupun timur.

Sebab tempat yang biasa mangkal di tempati oleh Pedagang baru untuk meraup rejeki pada acara Pemberangkatan CJH

“Kami sudah berupaya membuat image positif PKL melalui sinergitas dengan OPD, patuh serta selalu mengikuti arahannya, nyatanya nasib kami diombang ambingkan seolah hanya jadi Objek semata,” tutur Zidan.

Sementara saat dikonfirmasi baik Sekdakab, Plt Kepala Diskopindag, Kepala Satpol PP sertà Kabid Trantibum dan Linmas Satpol PP belum ada respon hingga berita ini ditulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *