Ritmik Madura 2025, Perayaan Budaya dan Spiritualitas dalam Satu Panggung

Penulis : Khoirul Umam

Berita, Budaya, Daerah80 Dilihat

SAMPANG, tretan.news – Gelaran Ritmik Madura 2025 di Alun-Alun Trunojoyo, Sabtu malam (12/7), menjadi peristiwa budaya yang memberi warna baru bagi warga Kabupaten Sampang.

Mengusung tema “Merayakan Bunyi, Menghidupkan Rasa”, acara ini berhasil menghadirkan kolaborasi seni yang menyatukan kekayaan budaya Madura dengan nuansa spiritualitas yang mendalam.

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara komunitas seni Kasokan dan Karang Taruna Kabupaten Sampang, serta terbuka untuk umum tanpa pungutan biaya. Puluhan penampil menyuguhkan pertunjukan lintas genre: musik gamelan, sholawat, teater rakyat, puisi, hingga musik eksperimental.

Nuansa religius turut mewarnai dengan pembacaan ratib dan tawasul di awal acara, menjadikannya ruang ekspresi yang juga reflektif.

Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, S.IP, yang hadir bersama Wakil Bupati H. Ahmad Mahfudz, Ketua DPRD Rudi Kurniawan, serta unsur Forkopimda lainnya, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini.

Ia menekankan pentingnya menjaga budaya Madura di tengah derasnya arus budaya global.

“Budaya adalah identitas. Jangan sampai kita lupa atau bahkan malu mengakui sebagai orang Madura,” tegasnya dalam sambutan.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Karang Taruna Sampang, Moh. Jakfar, yang menyebut Ritmik Madura sebagai upaya membuka ruang baru bagi seni Madura agar lebih dikenal dan diterima publik luas.

“Kami ingin membuktikan bahwa budaya Madura itu kaya, progresif, dan layak mendapat ruang lebih luas dalam ekosistem seni Indonesia,” ungkapnya.

Selain pertunjukan, pengunjung juga disuguhi live mural, pameran lukisan khas Madura, dan bazar UMKM lokal yang menampilkan produk-produk kreatif dari pelaku usaha muda Sampang.

Kehadiran masyarakat dari berbagai kalangan menjadikan malam tersebut bukan hanya sebagai tontonan, melainkan juga sebagai momen silaturahmi antar warga dan pelaku budaya.

Dengan pendekatan inklusif yang menggabungkan seni tradisi dan kontemporer, Ritmik Madura 2025 tidak hanya menjadi pertunjukan, tapi juga pernyataan: bahwa Madura memiliki denyut budaya yang hidup, lembut, dan relevan dengan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *