PAMEKASAN, Tretan.news – Polda Jawa Timur bersama jajaran satuan wilayahnya terus mempersiapkan pengamanan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 secara serentak.
Pada Rabu (14/8/2024), telah dilaksanakan Apel Gelar Pasukan di Pelabuhan Trunojoyo, Camplong, Kabupaten Sampang, yang bertujuan untuk mempersiapkan Operasi Mantap Praja Semeru 2024.
Selain itu, acara tersebut juga mencakup Deklarasi Pilkada Damai dan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).
Acara ini dihadiri langsung oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs Imam Sugianto, M.Si. Selain Kapolda, turut hadir dalam kegiatan tersebut Pejabat Utama Polda Jatim, Kasdim V Brawijaya, Asistensi I Setdaprov Jatim, serta Bupati, Dandim, dan Kapolres dari jajaran Polda Jatim, bersama dengan stakeholder se-Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs Imam Sugianto, M.Si., menyampaikan terkait Pilkada serentak ini diperlukan persiapan yang matang, terencana, terukur, dan tepat agar proses demokrasi berjalan aman dan damai.
“Harapan kita bersama tentu Jawa Timur tetap sejuk, damai, dan kondusif,” ujar Irjen Imam Sugianto.
Di tempat terpisah, Kapolres Pamekasan melalui Kasihumas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto menjelaskan, demi mengsukseskan kegiatan tersebut, Polres Pamekasan turut serta menerjunkan ratusan personel gabungan untuk mengikuti kegiatan Sispamkota dalam rangka Operasi Mantap Praja Semeru 2024.
Sispamkota ini merupakan gambaran sinergisitas antara TNI, Polri, dan stakeholder terkait dalam mengatasi masalah yang mungkin timbul selama setiap tahapan Pemilu.
“Bagaimana mengantisipasinya jika ada masalah, pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai prosedur dan protokol keamanan yang telah diatur dalam undang-undang Pemilu harus dikuasai oleh semua pihak,” jelas Kasihumas.
Lebih lanjut, AKP Sri Sugiarto menambahkan bahwa dengan pemahaman yang baik mengenai prosedur dan protokol keamanan, pihak-pihak terkait tidak akan ragu dalam menghadapi situasi yang muncul selama Pemilu.
“Dengan demikian kita tidak akan ragu lagi dengan apa yang kita perbuat jika dihadapkan dengan situasi seperti yang dicontohkan dalam simulasi tadi, dimana tiap tahapan Pemilu memiliki kerawanan masing-masing, sehingga kita tidak dihadapkan dengan suatu kesalahan prosedur,” imbuhnya.