GRESIK, tretan.news – Sejumlah warga Dusun Klapok, Desa Klapok, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik mempertanyakan kualitas proyek pembangunan usaha tani di wilayah mereka.
Proyek dengan anggaran Rp70 juta itu diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) karena bangunan sudah mengalami keretakan meski baru seumur jagung.
“Bangunan ini baru selesai, tapi kondisinya sudah retak. Kami khawatir cepat rusak dan tidak bermanfaat bagi petani,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (28/9/2025).
Selain proyek senilai Rp70 juta, warga juga menyoroti proyek lain dengan anggaran lebih besar, yakni Rp200 juta. Pekerjaan tersebut dinilai kurang transparan dan tidak sesuai harapan masyarakat.
“Harusnya pemerintah desa memberi contoh yang baik dalam melaksanakan program. Kalau memang ada dana dari pusat, ya sebaiknya digunakan sesuai aturan dan transparan kepada warga,” tambah warga lainnya.
Menurut warga, Kepala Desa Klapok yang berinisial DR seharusnya bisa bersikap terbuka dan kooperatif saat dikonfirmasi media. Namun, sejumlah wartawan yang mencoba melakukan silaturahmi ke kantor desa mengaku mendapat sambutan kurang baik.
“Media adalah mitra kerja pemerintah. Kalau ada masalah, harusnya dibicarakan dengan baik, bukan malah alergi terhadap wartawan,” kata salah satu jurnalis lokal.
Selain bangunan usaha tani, pekerjaan paving di Desa Klapok juga disebut tidak memadai. Warga berharap instansi terkait, baik dari tingkat kecamatan maupun kabupaten, turun langsung untuk melakukan pengecekan.
“Kalau pekerjaan tidak sesuai program, harus ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Jangan sampai dana desa hanya jadi bancakan tanpa hasil yang bermanfaat,” tegas warga.
Masyarakat menekankan bahwa program pembangunan desa merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat yang harus dijalankan sesuai aturan. Mereka meminta pihak terkait, termasuk aparat pengawas dan instansi kecamatan, memeriksa ulang kualitas proyek di Desa Klapok.
“Pemerintah sudah memberikan program untuk kesejahteraan rakyat. Jangan sampai disalahgunakan. Kami hanya ingin pembangunan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas warga.