Polres Gresik Bentuk Satgas PAM Sentot Prawirodirjo, Amankan Suro Agung dan Pengesahan PSHT

TNI / Polri19 Dilihat

GRESIK, tretan.news  – Polres Gresik menggelar rapat koordinasi (rakor) pada Kamis, 26 Juni 2025, di Rupatama Sarja Arya Racana. Rakor ini fokus pada persiapan pengamanan peringatan Suro Agung, pengesahan anggota baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dan pembentukan Satuan Tugas Pengamanan (Satgas PAM) Sentot Prawirodirjo.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, didampingi Wakapolres Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro, serta PJU Polres Gresik dan seluruh Kapolsek jajaran. Dari jajaran pemerintahan dan tokoh masyarakat, hadir Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, Kasdim 0817/Gresik Mayor Infanteri Siari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gresik Misbahul Munir, serta perwakilan dari berbagai perguruan silat se-Kabupaten Gresik.

Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergitas TNI, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengamankan momen Suro Agung yang bertepatan dengan 1 Muharram 1447 H.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa pengesahan anggota baru perguruan silat adalah agenda rutin setiap tahunnya, sehingga kita perlu menyamakan persepsi, pola tindak, dan langkah-langkah nyata agar kemungkinan buruk dapat kita antisipasi bersama,” ujarnya.

Kapolres juga menyoroti potensi kerawanan yang kerap muncul dari kegiatan perguruan silat, seperti kumpul bersama, konvoi, hingga provokasi di media sosial. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar seluruh personel tidak meremehkan setiap potensi gangguan dan senantiasa berpedoman pada SOP yang telah ditetapkan.

“Kegiatan peringatan 1 Suro dan pengesahan warga baru di wilayah Kabupaten Gresik harus berjalan lancar dan masyarakat tetap dapat beraktivitas secara normal,” tegasnya.

Pesan utama Kapolres kepada seluruh pihak yang hadir meliputi pendekatan dan penggalangan tokoh silat, himbauan menjaga kamtibmas, patroli sinergitas, serta peran aktif ketua perguruan silat dalam menjaga kondusivitas. Ia juga menegaskan bahwa tidak akan ada kegiatan konvoi atau arak-arakan selama Suro Agung, dan masyarakat diimbau untuk berdoa dari rumah masing-masing.

Kabag Ops Polres Gresik Kompol Yusis Budi Krismanto, memaparkan detail rencana pengamanan. Sebanyak 775 personel gabungan dari Polres Gresik, TNI, dan instansi terkait, termasuk personel BKO dari Dalmas Polda Jatim dan Sat Brimob Polda Jatim, akan diterjunkan.

Dua agenda pengesahan PSHT akan dilaksanakan di Gresik, PSHT Parluh 17: Jumat, 27 Juni 2025, di Padepokan Asempandan, Desa Kambingan, Kecamatan Cerme. PSHT Parluh 16: Minggu, 29 Juni 2025, di Gedung Serbaguna, Desa Boteng, Kecamatan Menganti.

Untuk mengantisipasi potensi kerawanan, Polres Gresik akan memberlakukan penyekatan di 13 titik simpul jalan yang rawan, termasuk perbatasan Duduksampeyan-Lamongan, Terminal Bunder, hingga sekitar Padepokan Asempandan.

Setiap titik penyekatan akan dipimpin oleh perwira pengendali dan personel gabungan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gresik, Misbahul Munir, menyampaikan apresiasi atas langkah proaktif Polres Gresik. Pihaknya menyatakan dukungan penuh dengan melibatkan Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik dalam pengamanan.

Hal senada disampaikan Kasdim 0817/Gresik Mayor Infanteri Siari menyoroti pentingnya mengantisipasi rombongan konvoi dan penyebaran berita provokatif di media sosial. Ia juga menekankan peran penting orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka.

Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Gresik Iptu Bagas Indra Wicaksono, meminta seluruh perguruan silat untuk menyuarakan himbauan kamtibmas kepada anggotanya dan tidak terprovokasi oleh selebaran yang dapat memperkeruh suasana. Ia juga mengingatkan bahwa kegiatan Suro Agung akan dilaksanakan serentak dengan Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto, sehingga potensi kedatangan rombongan dari luar Gresik harus diwaspadai.

Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, menutup sesi sambutan dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya perguruan silat, untuk bersama menjaga kondusivitas wilayah Gresik.

“Kegiatan Suroan ini merupakan tradisi turun temurun sehingga kita wajib menjaga marwah budaya suroan ini,” tegas Bupati, seraya berharap ketua perguruan silat dapat mengedukasi anggotanya untuk menjaga tradisi Suro Agung melalui berbagai platform media sosial.

Rangkaian rakor diakhiri dengan pembacaan dan penandatanganan Ikrar “Prasetya Silat Indonesia” oleh seluruh perwakilan perguruan silat.

Ikrar ini menegaskan komitmen pesilat Indonesia sebagai warga negara yang bertaqwa, menjunjung Pancasila, cinta tanah air, menjaga persaudaraan, senantiasa mengejar kemajuan, serta menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Acara dilanjutkan dengan pemasangan Rompi Satgas PAM Sentot Prawirodirjo dan sesi foto bersama.

Redaktur HDK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *