BANGKALAN, tretan.news – Suasana haru menyelimuti lapangan uji praktek SIM Polres Bangkalan, Kamis (1/5/2025) sore. Maidatul Hidayah (34), guru kelas V di SDN Lerpak 2 Kecamatan Geger, akhirnya menerima kembali sepeda motor Honda Vario miliknya yang sempat dirampas oleh pelaku begal saat ia pulang mengajar bersama suami dan anaknya pada 21 April lalu.
Penyerahan motor ini menjadi simbol dukungan moril dari jajaran kepolisian kepada tenaga pendidik yang menjadi korban kejahatan jalanan. Hadir dalam momen tersebut Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan Moh Yakub, serta sejumlah rekan guru dan pengurus PGRI.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres dan seluruh jajaran. Alhamdulillah, motor saya telah ditemukan kembali. Semoga kejadian ini tidak menimbulkan rasa takut bagi guru-guru lainnya yang bertugas di Kecamatan Geger,” ungkap Maidatul penuh haru.
Dalam kesempatan itu, Polres Bangkalan juga menghadirkan tersangka berinisial SR (40), warga Desa Kranggan Barat, Kecamatan Tanah Merah. SR ditangkap oleh tim Satreskrim di sebuah rumah kos di wilayah Wonorejo, Surabaya, pada 28 April 2025. Karena berusaha kabur saat ditangkap, polisi terpaksa melumpuhkan SR dengan tembakan di kedua kakinya.
“Kamu melihat ibu guru itu bersama anaknya, apa kamu tidak kasihan?” tanya AKBP Hendro kepada tersangka.
Dengan nada menyesal, SR menjawab,
“Kasihan, Pak. Tapi saya diajak teman-teman. Uangnya untuk bayar utang dan beli narkoba.”
Kapolres menegaskan, dua rekan SR yang turut terekam CCTV saat melakukan aksi masih berstatus DPO dan saat ini sedang diburu.
“Nama mereka sudah kami kantongi, dan DPO telah diterbitkan. Kami berkomitmen memberikan rasa aman kepada masyarakat Bangkalan, termasuk para guru yang sedang menjalankan tugasnya,” tegas AKBP Hendro.
Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini menjadi hadiah manis menjelang peringatan Hari Pendidikan Nasional.
“Ini bukan hanya soal menemukan motor, tapi tentang menunjukkan bahwa negara hadir dan melindungi para pendidik. Semoga ini menjadi kado bermakna di Hari Pendidikan Nasional bagi Ibu Maidatul dan seluruh tenaga pendidik,” tutupnya.