PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 65: Upaya Pengurangan Penggunaan Handphone pada Anak-Anak

Berita, Daerah, Pendidikan814 Dilihat

BANGKALAN, Tretan.newsPenggunaan handphone yang berlebihan di kalangan anak-anak telah menjadi masalah serius. Dampak negatifnya mencakup hilangnya konsentrasi, gangguan tidur, dan penurunan aktivitas fisik.

Menanggapi masalah ini, team Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kampak 65 menyelenggarakan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengajarkan cara mengatur waktu bermain dan belajar yang seimbang.

Dalam kegiatan ini, Team PMM Kampak Gelombang 7 Kelompok 65, pada Senin 5 Agustus 2024, melakukan edukasi kepada siswa-siswi sekolah dasar (SD) Desa Kampak, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan untuk membantu mereka memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan handphone.

Farid Ahmad Ashari Putra, Ketua Koordinator PMM Kampak 65, pada kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa orang tua siswa sekolah dasar mengeluhkan anak-anak mereka yang sering bermain handphone tanpa batas waktu, hingga mengganggu proses pembelajaran di sekolah.

Menurutnya, kasus ini telah terjadi di berbagai lokasi, di mana penggunaan handphone dan media sosial oleh anak-anak kecil meningkat. Hal ini disebabkan oleh pemberian handphone kepada anak-anak untuk dimainkan di rumah, yang berpengaruh signifikan terhadap masa depan mereka. Program PMM bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang cara memanfaatkan handphone secara bijak.

Menanggapi laporan tersebut, tim PMM Kampak segera melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai penggunaan handphone yang baik dan cara memanfaatkan teknologi tersebut dengan benar.

“Program PMM kita akan melakukan edukasi terhadap anak sekolah dasar yang sudah bermain sosial media, yang mana cara kita cukup bagus dalam menangani permasalahan ini. Kita memberi tahukan bagai mana cara memanfaatkan handphone tersebut dengan benar,” jelasnya, Senin (5/8/2024).

Ditempat yang sama, seorang orang tua siswa mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak penggunaan handphone pada anak-anak mereka. Dalam pengakuannya, Sri Kumala Ningrum mengakui bahwa anaknya kesulitan mengatur waktu antara belajar dan bermain handphone.

Ia menambahkan bahwa ketidakmampuan anak untuk membagi waktu dengan baik mengkhawatirkannya, terutama terkait masa depan anak-anaknya. Pengakuan ini menyoroti tantangan yang dihadapi banyak orang tua dalam mengelola penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka.

“Betul, dimana anak saya sendiri tidak bisa mengatur waktu antara belajar dan bermain handphone, ini kelalaian saya sebagai orang tua karena memberikan handphone kepada anak-anak yang masih di bawah umur. Sehingga hal ini dapat terjadi dan yang saya takutkan untuk kelanjutan masa depan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Jupri, Kepala Desa Kampak, turut mengapresiasi serta mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada team PMM Kampak dari Universitas Muhammadiyah Malang atas upaya mereka.

“Saya sangat bersyukur atas bantuan dari tim PMM Kampak. Banyak anak-anak sekarang lebih banyak bermain di luar bersama teman-temannya. Saya sangat menghargai kontribusi mereka,” ujarnya.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa mengenai pentingnya pengaturan waktu bermain dan belajar yang seimbang. Dengan demikian, diharapkan dampak negatif dari penggunaan handphone yang berlebihan dapat diminimalisir, serta kesehatan dan keterampilan siswa dapat meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *