GREiSIK, tretan.news – Menjadi momen penting dalam perjalanan organisasi masyarakat (Ormas) MADAS. Para Ketua DPC dari berbagai daerah, yakni Amien (Sidoarjo), H. Abdus Salam (Pamekasan), H. Wafid (Mojokerto), dan H. Salim (Gresik), duduk bersama dalam sebuah pertemuan yang lebih dari sekadar ajang silaturahmi.
Dalam suasana yang hangat namun sarat muatan strategis, para tokoh ini saling bertukar gagasan, menyelaraskan visi organisasi, dan memperkuat langkah-langkah Ormas dalam merespons tantangan sosial yang berkembang di masyarakat.
“Pertemuan semacam ini penting untuk menjaga kekompakan dan memperbarui arah gerak organisasi, apalagi dalam konteks pembangunan daerah yang dinamis,” ujar H. Abdus Salam, Ketua DPC MADAS Pamekasan. Rabu, 9 Juli 2025
Lebih dari Silaturahmi, Ini Tentang Kekuatan Komunal
Silaturahmi menjadi landasan utama dalam pertemuan ini. Bukan hanya mempererat hubungan personal antar ketua cabang, tetapi juga memperkuat solidaritas dan rasa memiliki terhadap MADAS sebagai wadah perjuangan sosial.
Namun pertemuan ini tidak berhenti pada aspek emosional saja. Diskusi mendalam juga digelar, membahas bagaimana organisasi bisa tetap relevan dan berdampak di tengah kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
“Kita ingin Ormas bukan sekadar papan nama, tapi kekuatan nyata yang hadir di tengah masyarakat,” kata H. Salim, Ketua DPC Gresik sekaligus tuan rumah pertemuan kali ini.
Agenda Strategis: Dari Evaluasi Hingga Rancang Aksi
Di antara agenda utama yang dibahas adalah evaluasi program kerja, penyusunan langkah-langkah baru, serta pembentukan strategi kolaborasi dengan berbagai pihak. Para ketua menyadari bahwa ke depan, tantangan yang dihadapi tidak bisa diatasi secara sektoral.
Inilah beberapa poin kunci yang menjadi sorotan pertemuan:
1. Evaluasi Kegiatan: Meninjau kembali kegiatan yang sudah dijalankan di masing-masing DPC, mengidentifikasi kendala, dan berbagi solusi konkret.
2. Peningkatan Kapasitas: Mendorong pelatihan dan edukasi internal bagi anggota agar memiliki pemahaman kuat tentang visi, misi, serta aturan organisasi.
3. Penguatan Peran Sosial: Menyusun program kerja jangka pendek hingga jangka panjang yang selaras dengan kebutuhan masyarakat setempat.
4. Isu Strategis Lokal: Membahas peran Ormas dalam merespons isu-isu krusial, seperti pendidikan, UMKM, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat.
5. Jaringan Kolaborasi: Membuka ruang kerja sama lintas sektor, baik dengan pemerintah daerah, swasta, maupun organisasi lain.
“Kami ingin MADAS bisa menjadi mitra aktif pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah,” ungkap H. Wafid, Ketua DPC Mojokerto.
Membangun dari Dalam, Bergerak ke Luar
Secara internal, pertemuan ini memperkuat ikatan antar pengurus dan menyatukan narasi gerakan. Secara eksternal, memperlihatkan kesiapan Ormas MADAS untuk tampil sebagai kekuatan sipil yang konstruktif dan solutif di tengah masyarakat.
Sebagai organisasi berbasis nilai-nilai lokal dan keislaman, MADAS menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat akar rumput dan kebijakan publik yang lebih inklusif.
“Yang kita bangun bukan hanya jaringan, tapi kepercayaan publik. Dan itu dimulai dari komunikasi yang jujur, gerakan yang nyata, serta kepemimpinan yang terbuka,” pungkas Amien, Ketua DPC Sidoarjo.
Penutup: Pertemuan sebagai Titik Awal Gerakan Baru
Pertemuan ini bukan akhir, melainkan langkah awal untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan memperkuat arah juang MADAS ke depan. Seiring dengan semangat perubahan yang tumbuh dari daerah,
Ormas seperti MADAS memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat dan arah pembangunan nasional.
Sebagaimana ungkapan bijak yang selalu menjadi pegangan para pejuang sosial: “Bersatu kita kuat, bergerak kita nyata.”