Pamekasan, Tretan.news – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) yang ke-61 serta menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan, yang berada di bawah naungan Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, mengadakan sebuah operasi penggeledahan gabungan.
Kegiatan yang digelar pada Rabu malam (26/3) ini dilaksanakan setelah waktu Salat Tarawih, dengan tujuan untuk meningkatkan pengawasan dan menciptakan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan selama bulan suci Ramadan.
Operasi penggeledahan yang dilaksanakan di blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut melibatkan personel dari Regu Pengamanan Lapas, Polres Pamekasan, serta Kodim 0826/Pamekasan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengedepankan pendekatan yang humanis, bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para penghuni lapas, serta mencegah peredaran barang-barang ilegal di dalamnya.
Fokus utama dalam operasi tersebut adalah untuk memburu dan mengamankan barang-barang terlarang, seperti narkotika, senjata tajam, serta alat komunikasi yang tidak sah. Meskipun dilakukan secara menyeluruh, penggeledahan tersebut tidak menemukan barang-barang yang melanggar aturan, yang menunjukkan bahwa pengawasan dan disiplin di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan cukup ketat.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Fathorrosi, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan penggeledahan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan kondusif, khususnya dalam momentum peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 dan menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H.
“Dalam momentum HBP ke-61 ini, kami ingin menunjukkan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Selain itu, perayaan Idul Fitri harus dirayakan dengan penuh kedamaian tanpa adanya gangguan dari aktivitas ilegal di dalam Lapas,” ujar Fathorrosi.
Lebih lanjut, Kalapas juga menambahkan bahwa penggeledahan dilakukan dengan pendekatan yang sangat humanis. Ia menekankan pentingnya menghargai hak-hak para WBP dan menghindari tindakan kekerasan atau intimidasi dalam setiap pelaksanaan tugas.
“Kegiatan ini juga mengedepankan pendekatan yang humanis, tanpa kekerasan atau intimidasi, sehingga Warga Binaan tetap merasa dihargai,” tambahnya.
Fathorrosi juga mengungkapkan pentingnya sinergi yang terjalin antara Lapas, Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam menjaga stabilitas dan menciptakan kondisi yang aman di dalam Lapas. Dukungan dari berbagai pihak tersebut sangat berpengaruh dalam menjaga ketertiban dan memastikan bahwa semua aturan di Lapas dapat ditegakkan dengan baik.
“Kami mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dalam operasi ini. Sinergi yang baik akan semakin memperkuat pengawasan dan penegakan aturan di dalam lembaga pemasyarakatan. Kami akan terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan jika ditemukan pelanggaran, demi menciptakan Pemasyarakatan yang lebih baik dan bermartabat,” tutup Fathorrosi.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para WBP dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan tenteram, sementara pihak Lapas dapat terus memperkuat pengawasan untuk mencegah terjadinya gangguan di dalam lingkungan pemasyarakatan.