SUMENEP, tretan.news – Warga dibikin heboh dengan penemuan adanya pembongkaran kuburan dan ditemukannya kepala mayat bayi di Dusun Galis Barat, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (29/6/2023), sekira pukul 16.00 WIB.
Kepala mayat bayi tersebut ditemukan di tanah tegalan milik Misadin (60) dengan kondisi/ciri-ciri berjenis kelamin laki-laki, kondisi jasad bayi cuma kepala saja, dan warna kepala bayi hitam.
Kapolres Sumenep melalui Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menceritakan, kejadian berawal pada hari Kamis, (29/6) sekira pukul 17.30 WIB saat Abu Bakar bersama Moh. Adi Syahid akan melakukan ziarah ke kuburan (anak Moh. Adi Syahid) di pemakaman umum KANG AMSI di Dusun Galis Barat, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, melihat bahwa makam yang akan di ziarahin dalam keadaan terbongkar dan mayat didalamnya telah hilang.
“Selanjutnya Abu Bakar menghubungi Suhaili dan kemudian Suhaili menyusul ke lokasi kuburan dimaksud,” kata AKP Widiarti dalam rilisnya kepada Reporter tretan.news, Jumat (30/6/2023).
Kemudian, lanjut Widi, sekira pukul 18.30 WIB Suhaili pergi ke rumah Suhaimun selaku Kepala Dusun Galis Barat dan menceritakan kejadian tersebut dan segera pulang kerumahnya.
Lebih lanjut AKP Widiarti memaparkan, sekira pukul 19.00 WIB Misadin dan Sahimun pergi kerumah Suhaili, dan Misadin menceritakan bahwa ketika dirinya hendak mencari rumput untuk pakan sapi di tanah tegalan miliknya yang berjarak sekitar 1,5 Km dari rumahnya menggunakan sepeda motor dengan menarik gerobak untuk tempat rumput.
“Sesampainya di lokasi tegalan miliknya Misadin melihat sebuah ember warna putih (ember tempat cat tembok) di dekat pohon bambu, dan kemudian saat Misadin melihat didalam ember didalamnya terdapat potongan kepala bayi,” papar AKP Widi.
Kemudian Misadin melanjutkan untuk mencari rumput, dan pulang ke rumahnya untuk mengantar rumput dan memberi pakan sapi miliknya, setelah itu Misadin pergi menuju rumah Sahimun selaku Kepala Dusun Galis Barat untuk memberitahukan bahwa telah menemukan potongan kepala bayi di tegalan milik nya.
Lalu Misadin dan Sahimun pergi menuju lokasi ditemukannya potongan kepala bayi dengan membawa cangkul, dan ketika tiba di lokasi keduanya sepakat untuk segera menguburkan kembali potongan kepala bayi tersebut dengan membungkusnya dengan selembar kain berwarna putih dengan kedalaman lubang sekitar 25 cm.
Setelah dilakukan penguburan kembali kepala bayi Misadin dan Sahimun segera pulang ke rumah masing – masing.
Dari kejadian tersebut Suhaili bersama Sahimun beserta Abu Bakar melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa Galis, Ach Safri Wiarda.
“Sekitar pkl 20.30 WIB Kades Galis menghubungi pihak Polsek Giligenting terkait kejadian tersebut, kemudian dilakukan koordinasi dengan team medis Puskesmas Giligenting dan koramil Giligenting beserta keluarga dari jasad bayi guna melakukan pengecekan lokasi kejadian pembongkaran kuburan dan penemuan kepala bayi,” papar AKP Widi.
“Berdasarkan laporan tersebut selanjutnya Pihak Polsek Giligenting, Koramil Giligenting , Team Medis Puskesmas Giligenting beserta Kades dan pihak keluarga menuju lokasi makam, penemuan kepala bayi dan tempat penguburan kepala bayi,” sambungnya.
Setelah dilakukan pengecekan di makam bayi terdapat ember warna hitam berisi tanah, tikar anyaman, papan kayu 2 lembar dan kedalaman lubar sekitar 40 cm dan lebar sekitar 15 cm, keadaan makam bayi tersebut dalam kondisi sudah terbongkar dan jasad bayi sudah tidak ada.
Jarak makam bayi dengan lokasi penemuan kepala bayi sekitar 500 meter dan untuk jarak lokasi penguburan kepala bayi sekitar 50 meter.
“Sekira pukul 23.50 WIB dilakukan pembongkaran penguburan kepala bayi dan selanjutnya dimakamkan kembali di depan rumah teras milik Suhaili (kakek Bayi/Ortu Moh. Adi Syahid) di Dusun Galis Barat, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep,” tutur AKP Widiarti.
Dalam hal ini, orangtua dari bayi tersebut Moh. Adi Syahid dan Yulia Agus Priani sepakat dengan membuat surat pernyataan bahwa tidak bersedia atau menginginkan untuk dilakukan Visum/Otopsi.