PASURUAN, tretan.news – Pemdes Wonosunyo mengadakan pelatihan dan pencegahan mitigasi bencana,kegiatan tersebut berlangsung di aula balai Desa wonosunyo, kecamatan Gempol, Pasuruan,Rabu (30/05/2025) siang.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko gempa bumi adalah lewat lagu,seperti yang dilakukan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Wonosunyo,
Sarinah Rostief, S.T., M.M.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD kabupaten Pasuruan,mengajak seluruh peserta untuk bernyanyi
Jika ada gempa lindungi kepala
Jika ada gempa masuk kolong meja
Jika ada gempa jauhi kaca-kaca
Jika gempa berhenti,mari keluar rumah
Dengan mengubah lirik “Dua Mata Saya” karya Pak Kasur.Perempuan yang akrab disapa Nina ini mendendangkan lagu dan mengajak seluruh peserta untuk mengikuti secara bersama.
“Lewat lagu sangat efektif. Apalagi jika diterapkan mulai usia dini. Anak saya sejak kecil saya ajari nyanyi itu. Sekarang kalau ada lirik lindungi kepala, dia sudah reflek pegang kepala,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, meski ringan, tetapi tiap lirik mengajarkan cara menyelamatkan diri dari gempa. Hindari kaca-kaca, misalnya. Nina menerangkan saat gempa terjadi kaca berpotensi pecah dan melukai diri.
“Bila terjadi gempa yang dilakukan adalah lindungi kepala, cari kolong meja, dan sebisa mungkin menghindari kaca. Ketika dirasa keadaan mulai tenang, segera keluar rumah ke tempat terbuka,” paparnya.
Edukasi ini menurut Nina cukup penting. Karena di Kabupaten Pasuruan terdapat sesar aktif sepanjang 18 kilometer. Terbentang mulai Kecamatan Lekok hingga Nguling.
“Edukasi ini tidak bisa satu kali dilakukan. Harus berulang-ulang. Karena di wilayah Kabupaten Pasuruan ada sesar aktif. Berada di daratan, bukan di laut. Jadi, potensi terjadi gempa cukup besar juga,” tuturnya.
Edukasi lewat bernyanyi ini mendapat tanggapan positif dari Kades Wonosunyo M. Saleh. Pria yang gemar memakai songkok ini mengakui penyampaian edukasi lewat lagu membuat orang cepat paham.
“Liriknya mudah dihafal. Iramanya juga sudah umum. Saya sepakat kalau cara ini dibilang efektif. Mungkin kedepannya akan kami perkenalkan ke anak-anak sekolah,” pungkasnya.