SAMPANG, tretan.news – Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok ibu-ibu beratribut MuslimatNU menyanyikan dukungan untuk salah satu pasangan calon Pilkada Sampang, H. Idi dan Ra Mahfud, viral di beberapa grup WhatsApp.
Video tersebut diyakini diambil saat pelantikan Pengurus Anak Cabang MuslimatNU se-Kabupaten Sampang yang diselenggarakan di Sreseh pada Selasa, 24 September 2024.
Tindakan tersebut memicu reaksi keras dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), terutama Pengurus Ranting NU Pasarenan Kedungdung, Sampang.
Mereka menilai bahwa NU seharusnya fokus pada kegiatan sosial keagamaan, bukan terlibat dalam politik praktis. Hal ini dianggap mencederai marwah organisasi yang telah berdiri sejak 1926.
Untuk menjaga nilai-nilai dan amanat organisasi, Pengurus Ranting NU Pasarenan langsung melaporkan insiden ini kepada Pengurus Cabang (PC) NU Sampang melalui Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kedungdung.
Laporan tersebut diterima oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU, KH. Robi Jaizi, dan langsung disampaikan kepada Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH. Itqon Busyiri, melalui pesan WhatsApp.
Menanggapi laporan tersebut, KH. Itqon Busyiri menyatakan bahwa kejadian tersebut sangat serius.
“Ini fatal. Pelantikan berubah nuansa kampanye. Saya langsung kirim ke PC untuk segera ditindaklanjuti,” katanya.
Dalam surat yang disampaikan, ada tiga poin utama yang diajukan oleh Pengurus Ranting NU Pasarenan:
1. PCNU Sampang diminta segera memberikan teguran atau sanksi serius kepada pihak yang terlibat untuk memberikan efek jera.
2. PCNU Sampang harus bersikap refleks dan tegas terhadap kejadian yang merugikan dan mencederai marwah NU.
3. PCNU Sampang diharapkan segera mengeluarkan himbauan kepada seluruh Banom NU di Sampang agar tidak membawa organisasi maupun atribut NU dalam ranah politik praktis, sesuai amanat pendirian NU pada 1926.
Dengan adanya laporan dan tindakan cepat dari pihak NU, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan NU tetap berada pada jalur perjuangan sosial keagamaan tanpa terlibat dalam politik praktis.