MALANG, tretan.news – Pemerintah Kota Batu melalui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) gencar mengerjakan proyek pembangunan pedestrian atau trotoar di beberapa ruas jalan protokol dan strategis di tahun 2025, beberapa titik proyek yang bakal di garap antara lain, jalan Brantas, Pattimura, Sultan Agung, Trunojoyo.
Pentingnya pembangunan Pendestrian dapat Meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi warga lokal maupun wisatawan saat berjalan kaki, Selain itu dapat memperindah Kota Batu menjadi indah dan nyaman bahkan akan memperkuat dan meningkatkan daya tahan infrastruktur Pendestrian.
Namun, hal tersebut hanya berlaku untuk pembangunan Pendestrian di jalan protokol saja, di sisi lain masih banyak Jalan Pendestrian yang tidak terawat dan tampak rusak.
Salah satunya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu yang mengalami kerusakan bahkan sejumlah paving block terlihat terkelupas dan berserakan, membuat pejalan kaki merasa tidak nyaman apalagi jalan Pendestrian tersebut berdekatan dengan rumah sakit yang menjadi sentra lalu lalangnya pejalan kaki.
Mahmudi, salah satu warga sekitar yang sering melewati jalan Pendestrian itu merasa tidak nyaman dengan jalan tersebut, ia juga berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Kota Batu khususnya DPUPR untuk segera memperbaiki jalan tersebut agar nyaman saat dilewati.
“Pastinya kurang elok lah sebagai daerah wisata dengan infrastruktur yang rusak, apalagi sebagai warga negara, kita sudah membayar pajak. Sangat disayangkan kalau infrastruktur rusak. Saya berharap dinas terkait untuk segera memperbaiki,” Ucapnya Jumat, (5/9/2025)
Menanggapi hal ini, Pemerhati Tata Kelola Pemerintahan Malang Raya, Awangga Wisnuwardhana mengatakan bahwa pemerintah Kota Batu khususnya DPUPR seharusnya ada pemerataan dalam pembangunan bukan hanya fokus pada jalan protokol saja namun juga fokus pada pemeliharaan sebab Pendestrian di jalan Ahmad Yani yang sudah rusak itu merupakan aset pemerintah yang perlu adanya perawatan dari dinas terkait.
“Kalau tidak ada pemeliharaan rutin dari dinas PUPR, maka kerusakan akan semakin besar, sehingga keindahan Kota Batu akan jelek, pengguna pedestrian juga tidak nyaman, dan akhirnya terkesan pembuangan uang negara. Karena kesannya hanya bisa bangun tanpa bisa merawat” Ucap Awangga .