SAMPANG, tretan.news – Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Seorang pasien berinisial MD, warga Desa Bepelle, Kecamatan Robatal, meninggal dunia setelah diduga mendapat penolakan pelayanan di IGD RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang.
Peristiwa ini memicu reaksi keras dari Sahabat Prabowo Indonesia (SPI) DPC Sampang dan Madura Asli (Madas). Pada Senin (23/12/2024), kedua organisasi tersebut mendatangi rumah sakit untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban atas kejadian ini.
Ketua SPI DPC Sampang, Muiz, menyampaikan pihaknya meminta transparansi atas kasus ini. Ia juga memaparkan kronologi kejadian. Pada Jumat (20/12/24), pasien MD yang mengalami sesak napas parah awalnya dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun, pihak Puskesmas menyarankan agar pasien segera dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya.
“Setibanya di RSUD, pasien diperiksa dokter jaga. Namun, kami diminta kembali ke Puskesmas untuk meminta rujukan ke poli dengan alasan kondisi pasien dianggap tidak darurat. Padahal, pasien sudah sangat sesak napas. Ketika kami memohon agar dilakukan penanganan lebih lanjut, dokter menyebut pasien hanya bisa dirawat sebagai pasien umum,” ungkap Muiz.
Karena waktu layanan poli di Puskesmas sudah tutup, pihak keluarga akhirnya membawa pasien kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, pasien dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian ini disesalkan oleh SPI dan Madas DPC Sampang. Mereka menilai prosedur yang diterapkan rumah sakit memperlambat penanganan darurat sehingga berujung pada meninggalnya pasien.
“Kami berharap pihak rumah sakit bertanggung jawab dan segera mengambil langkah serius agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Muiz.
Menanggapi hal ini, dr. Khotin, Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang, mengucapkan terima kasih atas masukan dari SPI dan Madas. Ia berjanji akan melakukan audit internal untuk mengusut kejadian tersebut dan memanggil dokter yang bertugas saat insiden.
“Kami akan memastikan langkah evaluasi dilakukan agar pelayanan kesehatan di RSUD ini bisa lebih baik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Pihak keluarga pasien MD hingga kini masih terpukul oleh kejadian tragis ini. Mereka berharap ada keadilan bagi almarhum dan perbaikan dalam sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Sampang.
Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat pentingnya penanganan darurat yang cepat dan tepat dalam pelayanan kesehatan. Semua pihak berharap tragedi serupa tidak lagi terjadi di masa mendatang.